Kenaikan Harga BBM
Kapan Harga Pertalite Naik Jadi Rp 10 Ribu? Pertamina Ternyata Masih Tunggu Arahan Pemerintah
Apabila benar harga Pertalite akan naik menjadi Rp 10.000, kenaikannya cukup besar, lebih dari Rp 2.000 per liter, tepatnya Rp 2.350.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM -- Belakangan santer beredar isu mengenai harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dari Pertamina akan mengalami kenaikan harga per liter.
Pertalite kabarnya bakal dijual dengan banderol Rp 10.000 per liter.
Apabila benar harga Pertalite akan naik menjadi Rp 10.000, kenaikannya cukup besar, lebih dari Rp 2.000 per liter, tepatnya Rp 2.350.
Baca juga: Penjelasan Pertamina Soal Isu Pertalite Naik Rp10.000 per Liter, Ini Sejumlah Dampak Bagi Masyarakat
Menanggapi isu kenaikan harga Pertalite, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menyebut jika saat ini Pertamina masih menunggu arahan dari pemerintah.
"Sementara kami masih menunggu arahan dari Pemerintah, karena penentuan harga merupakan kewenangan dari regulator," ucap Irto kepada Kompas.com, Minggu (21/8/2022).
Irto sendiri masih belum mau mengatakan kapan kenaikan harga akan terjadi.
Selain itu soal besarannya yang jadi Rp 10.000 per liter, Irto juga belum mau bicara banyak.
Baca juga: Pemerintah Gelontorkan Rp 502 T untuk Subsidi BBM, Sri Mulyani Punya Permintaan Khusus ke Pertamina
"Kita tunggu arahan Pemerintah saja," ucapnya.
Diketahui, sejak awal Agustus Pertamina sudah menyesuaikan harga produk non subsidi selain Pertamax.
Saat tu yang terkena kenaikan harga seperti Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite.
"Tercatat, harga rata-rata ICP per Juli di angka 106.73 USD/barel, masih lebih tinggi sekitar 24 persen dari harga ICP pada Januari 2022. Harga ICP ini memang sangat fluktuatif, namun harganya masih cukup tinggi," kata Irto kepada Kompas.com belum lama ini.
Baca juga: Negara Mulai Megap-megap Subsidi BBM, Jokowi Sebut Harga Pertalite Seharusnya Rp 17 Ribu
Untuk Pertamax Turbo (RON 98), terdapat penyesuaian harga menjadi Rp 17.900.
Kemudian Pertamina Dex (CN 53) menjadi Rp 18.900, dan Dexlite (CN 51) menjadi 17.800 per liter.
Harga ini berlaku mulai 3 Agustus 2022.
"BBM non subsidi naik bertahap menuju harga keekonomian. Tapi produknya tetap paling kompetitif," ucap Irto.
(*)