Berita Karanganyar Terbaru
Reaksi Keluarga Mayat Mengapung di Sungai Siwaluh : Akui Tak Punya Masalah, Minta Polisi Usut Tuntas
Keluarga dari korban yang ditemukan terapung di Sungai Siwaluh menegaskan korban tak mempunyai masalah.Mereka meminta polisi mengusut tuntas kasus ini
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Ditemukannya tubuh pria asal Kelurahan Tegalgede, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar mengapung dengan tangan dan kaki terikat di Sungai Siwaluh membuat pihak keluarga sedih dan bingung.
Pihak keluarga meminta kepolisian mengusut kasus tersebut sehingga ada kejelasan.
Darul Samsuri (23), menantu korban dari anak ketiga mengatakan awalnya mendapat kabar dari ibu dan kakak iparnya bahwa ayah mertuanya menghilang, pukul 13.00 WIB.
"Posisi dalam di rumah di Ngargoyoso bersama istri saya, sedangkan mertua saya bersama kakak ipar saya. Saya mendapatkan kabar mertua saya tidak ada di rumah," ucap Darul kepada TribunSolo.com, Minggu (21/8/2022).
Baca juga: Mancing di Sungai Siwaluh, Warga Tegalgede Digegerkan Mayat Mengapung : Dalam Kondisi Terikat
Baca juga: Usai Abah Lala Meriahkan Gebyar Merah Putih, Denny Caknan Bakal Hibur HUT Karanganyar November 2022
Usai mendapatkan kabar tersebut, Darul langsung menuju rumah mertuanya dan mencarinya.
Di sisi lain, dia mendapatkan kabar bahwa warga menemukan tubuh pria mengambang di Sungai Siwaluh.
Darul mengaku sempat khawatir jika tubuh yang ditemukan warga adalah bapak mertuanya.
"Saat sudah dimasukkan di kantung mayat dan akan dibawa ke rumah sakit, saya meminta petugas untuk membuka kantung tersebut untuk memastikan itu jenazah bapak mertua saya atau bukan. Dan setelah saya cek itu, benar itu bapak mertua saya," ungkap Darul.
Dari informasi yang didapatnya, Darul mengatakan mertuanya ditemukan dalam keadaan terikat kaki dan tangan.
Meskipun begitu, tidak ada luka jeratan tali rafia dalam tangan maupun kaki mertuanya.
"Kaki dan tangan mertua saya terikat, namun proses pengikatannya nggak kencang, yang berarti kalau dibuka sendiri, selain itu, tidak ada luka pada ikatan, maupun lebam," ujar," Darul.
Baca juga: Kejanggalan Temuan Mayat di Sungai Siwaluh : Ditemukan 50 Meter Dari Rumahnya, Tangan & Kaki Terikat
Baca juga: Meski Belum Berikan Izin Pendirian, BKD Karanganyar Tetap Pungut Pajak Restoran & Retribusi Daerah
Meskipun tidak ditemukan luka, pihak kepolisian meminta untuk dilakukan autopsi.
Darul menuturkan, di dalam keluarga korban tidak terjadi cekcok, bahkan warga melihat korban sebelum kejadian dalam keadaan normal.
"Kalau dari pihak keluarga menyatakan ikhlas akan tetapi dari polisi merasakan hal janggal dari penemuan tubuh korban," kata Darul.
Dia berharap, kasus yang menimpa ayah mertuanya agar dapat diusut polisi tuntas dan ada kejelasan.
Semasa hidup, Darul mengenang korban sebagai pribadi yang tegas dalam mendidik anak dan cucu.
"Semasa hidup, bapak itu tertutup, namun tegas dalam mendidik anak dan cucu, kami berharap kasus yang menimpa almarhum ayah mertua saya dapat diusut tuntas dan jelas oleh polisi," pungkasnya.
Mayat Mengapung dalam Kondisi Terikat
Warga Kelurahan Tegalgede, Kabupaten Karanganyar digegerkan dengan penemuan mayat mengambang di aliran Sungai Siwaluh, Minggu (21/8/2022) sore.
Mayat tersebut ditemukan oleh warga yang sedang memancing ikan di sungai tersebut dengan kondisi terikat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, peristiwa penemuan mayat tersebut terjadi pukul 15.30 WIB, di aliran Sungai Siwaluh, tepatnya RT 01, RW 09, Mulyorejo, Kelurahan Tegalgede, Kecamatan Karanganyar .
Mayat tersebut ditemukan oleh saksi bernama Sutono (50), yang merupakan warga setempat.
Kejadian bermula saat Sutono hendak memancing di aliran Sungai Siwaluh.
Baca juga: Kata Pemilik Warung Makan di TW soal Video Viral Pemotor Jatuh : Tiba-tiba Terobos Parkir
Baca juga: Viral Pemotor Terjatuh & Kepalanya Diinjak Pria Tak Dikenal di Tawangmangu, Gegara Hindari Razia
Pada saat berada di pinggir sungai, dia melihat ada sesuatu benda mencurigakan.
Benda tersebut terapung mirip dengan tubuh manusia dalam posisi tengkurap.
Melihat hal tersebut, saksi bergegas melaporkan ke kepala lingkungan setempat.
Setelah mendapatkan kabar tersebut, kepqla lingkungan setempat melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Karanganyar dan BPBD Kabupaten Karanganyar.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karanganyar Bagus Darmadi mengatakan setelah mendapat laporan tersebut, pihaknya langsung ke lokasi kejadian.
"Selanjutnya dilakukan evakuasi jenazah dengan dibantu relawan dan masyarakat, ucap Bagus kepada TribunSolo.com, Minggu (21/8/2022).
Bagus mengatakan korban ditemukan dengan tangan dan kaki terikat.
Dia menerangkan, identitas korban bernama Ngadiman, (63), warga Tegalwinangun, Kelurahan Tegalgede, Kecamatan Karanganyar.
"Atas kejadian tersebut, jenazah korban dibawa ke RSUD Karanganyar untuk dilakukan otopsi oleh pihak kepolisian," pungkasnya.
Cium Gelagat Kematian Tak Wajar
Mayat Ngadiman yang ditemukan mengapung di Sungai Siwaluh, Kelurahan Tegalgede, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar penuh dengan ketidakwajaran.
Pasalnya, mayat pria berusia 63 tahun tersebut ditemukan dengan kondisi tangan dan kaki terikat.
Ps Kasubsi Penmas Humas Polres Karanganyar, Bripka Sakti mengatakan pihaknya sedang menelusuri penyebab kematian dan misteri di balik mayat terikat.
"Iya, ada mayat di sungai, kami langsung koordinasi dan melakukan evakuasi," ucap Sakti kepada TribunSolo.com, Minggu (21/8/2022).
Sakti mengatakan saat mengevakuasi tubuh korban, petugas mendapati korban dalam keadaan kaki terikat tali rafia.
Dia mengatakan tali rafia itu juga mengikat tubuh dengan tangan kanan.
Baca juga: Mancing di Sungai Siwaluh, Warga Tegalgede Digegerkan Mayat Mengapung : Dalam Kondisi Terikat
Baca juga: Meski Belum Berikan Izin Pendirian, BKD Karanganyar Tetap Pungut Pajak Restoran & Retribusi Daerah
Sedangkan tangan kirinya bebas. Penemuan korban berada 50 meter dari tempat tinggalnya.
Dia mengatakan polisi masih mengumpulkan keterangan dari pihak keluarga dan tetangga korban.
"Belum bisa menyimpulkan terkait apa yang menimpa korban. Ini masih pemeriksaan para saksi," ujar Sakti.
Jenazahnya kini dikirim ke RSUD Karanganyar.
Kasat Reskrim Polres Karanganyar, AKP Setiyanto mengatakan, korban akan diautopsi untuk memastikan penyebab kematiannya.
Dia menuturkan, korban sudah berada di RSUD Karanganyar untuk keperluan autopsi.
"Saat ini, kami masih menunggu Tim Forensik Polda Jateng yang akan datang ke RSUD Karanganyar untuk melakukan autopsi, kami belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut," singkat Setiyanto.
(*)