Berita Klaten Terbaru
Cerita Florentinus Indra Pilih Daftar Perangkat Desa Klaten, Rela Tinggalkan Gaji Puluhan Juta
Ada berbagai cerita dari peserta tes seleksi perangkat desa di Klaten. Bahkan ada dari mereka yang siap meninggalkan penghasilan besar di perusahaan.
Penulis: Ibnu DT | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Selama 2 hari ini, ribuan peserta mengikuti seleksi perangkat desa yang diselenggarakan serentak di seluruh wilayah Kabupaten Klaten, pada hari Selasa dan Rabu (23-24/8/2022).
Hari pertama peserta harus menghadapi tes assesmen sosial kultural dengan menghadapi 2 asesor dari perangkat desa dan perguruan tinggi.
Sementara hari kedua, mereka harus mampu menyelesaikan seleksi akademik yang terdiri dari ujian tertulis dan ujian praktik komputer.
Tentunya, setiap peserta memiliki cerita masing-masing baik itu hal yang memotivasi hingga proses yang sudah dilalui hingga hari ini.
Seperti yang diungkapkan Florentinus Indra Wahyu Setiawan, (33) yang merupakan warga Desa Jebugan yang melamar posisi Kadus 1 Desa Jebugan, Kecamatan Klaten Utara.
Dirinya mengaku termotivasi menjadi perangkat desa lantaran selama ini dirinya hanya bisa berperan sebagai masyarakat biasa tanpa bisa membuat kebijakan secara langsung yang berdampak pada warga di tempatnya tinggal.
Hal tersebut ditambah dengan dukungan yang terus mengalir dari keluarga terutama istri tercintanya.
Meski sudah memiliki pekerjaan yang mapan dengan gaji mencapai puluhan juta sebulan, tak melunturkan niatnya menjadi perangkat desa.
"Untuk saat ini saya bekerja di sales marketing salah satu gambar mobil di Klaten," ungkapnya.
"Saya memilih untuk merelakan pekerjaan saya saat ini untuk mengabdikan diri di tengah masyarakat secara langsung," tegasnya.
Meski begitu, dirinya mengaku tak memiliki persiapan khusus untuk menjadi perangkat desa.
"Kalau persiapan, jujur saya nggak ada (persiapan khusus) sama sekali dan ternyata dari soal-soal yang keluar isinya tentang kehidupan bersosial dituangkan dalam sebuah soal. Jadi kalau kita bisa bersosialisasi dengan baik pasti bisa mengerjakan soalnya," jelasnya.
Bukan berarti tanpa kendala, dirinya mengaku harus berfikir keras saat mengerjakan soal yang berhubungan dengan Pancasila dan UUD 1945.
Seperti yang diketahui jika ujian tertulis pada hari ini dengan materi Pancasila dan UUD 1945, pendidikan kewarganegaraan, pengetahuan tengang perangkat desa, dan Bahasa Indonesia yang terbagi dalam 70 soal dalam waktu 90 menit.