Berita Sragen Terbaru
Sensasi Berenang di Air Alami dari Sendang Kun Gerit, Wisata Anyar di Gemolong Sragen
Warga Sragen perlu tahu jika ada objek wisata baru di Gemolong.Bernama Sendang Kun Gerit,pemandian itu menggunakan mata air alami di tengah perbukitan
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Kabupaten Sragen punya objek wisata anyar berupa pemandian dan resto Sendang Kun Gerit.
Objek wisata ini berlokasi di Dusun Kukun Gerit, Desa Jatibatur, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen.
Sesuai namanya, pemandian tersebut menggunakan air dari sendang yang bersumber dari mata air alami.
Pemandian Sendang Kun Gerit sendiri baru dibuka sejak Juli 2022 lalu.
Tiket masuknya sangat terjangkau cukup 5.000 per orang.
Ada pula biaya parkir Rp 2.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil.
Baca juga: Meski Sudah Tak Dirawat di Klinik, Penyebab Keracunan Belasan Warga Celep Sragen Masih Jadi Misteri
Baca juga: Kuliner Sragen: Ayam Goreng Sako Sambal Korek dengan Sayur Olahan Daun Pepaya Bersertifikat Halal
Lokasinya menjorok ke dalam atau berada di lembah, dimana untuk turun ke kolam renang harus melewati puluhan anak tangga.
Sepanjang mata memandang, tempat ini bisa dikatakan bersih dengan air kolam yang jernih dan dikelilingi perbukitan.
Terdapat 4 jenis kolam renang, yang diperuntukkan untuk anak-anak hingga dewasa.
Kolam renang anak-anak memiliki kedalaman 0,4 meter dengan luas 180 meter di sisi timur.
Kemudian kolam untuk remaja dengan kedalaman 90 meter dengan luas 15x13 meter.
Kolam renang untuk dewasa memiliki kedalaman 1,5 meter dan 2 meter dengan luas 15x30 meter.
Di kolam terdalam itulah terdapat sumber mata air alami yang memenuhi air di kolam.
Pantauan TribunSolo.com, pengunjung tak peduli rentang usia dan gendernya, asyik bermain air.
Waktu yang tepat untuk datang ke obyek wisata ini yakni saat pagi atau sore hari, lantaran pada siang hari matahari cukup terik.
Selain wisata air, pengunjung bisa kulineran di resto yang berada di bagian atas atau di samping pintu masuk.
Baca juga: Viral di Sragen, Emak-emak Bawa Motor Berani Hadang Sugeng Rahayu yang Ngeblong, Busnya pun Kalah
Baca juga: Daging Ayam Naik 2 Kali Lipat, Pengusaha Kuliner di Sragen Kelimpungan, Kini Terpaksa Naikkan Harga
Di resto bergaya rumah Jawa tersebut disajikan berbagai menu, hasil olahan warga desa setempat.
Tak hanya itu, juga disediakan gazebo maupun tempat duduk berpayung agar pengunjung bisa berteduh dari teriknya sinar matahari.
Sekedar informasi, kolam renang tersebut dikelola oleh BUMDes Sumber Rejeki, Desa Jatibatur.
Direktur BUMDes Sumber Rejeki, Sugiman Totok mengatakan rencana pembangunan pemandian air alami itu dimulai sejak tahun 2019.
Waktu itu, Totok beserta pegiat sejarah di Kabupaten Sragen melihat keberadaan sendang yang sudah ada sejak ratusan tahun itu bisa dimanfaatkan sebagai potensi wisata.
"Awalnya kita cari tahu dulu, ini tanah siapa, tanya ke Pak Lurah itu tanah khas desa, kemudian ditawarkan kalau dioptimalkan bagaimana," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Sabtu (27/8/2022).
Singkat cerita, ketika diizinkan untuk diolah, Totok mulai melalukan observasi secara manual.
"Kita buat galian di beberapa titik, dan ternyata elevasi airnya sama semua, kita ukur debit airnya sekitar 16 liter/detik," jelasnya.
Mengetahui hal tersebut, Totok mulai mengembangkan rencananya dan mengajak partisipasi warga Desa Jatibatur yang pergi merantau.
Setelah dana terkumpul, akhirnya dapat dimulai pembangunan dengan memanfaatkan lahan seluas 2.800 meter persegi.
Meski baru dibuka selama kurun waktu sebulan, ratusan pengunjung mulai mendatangi Pemandian Sendang Kun Gerit tersebut.
"Hari biasa sekarang sekitar 100-200 orang, untuk hari libur kalau sepi sekitar 550 orang, paling ramai bisa 800 orang," jelasnya. (*)