Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Jalan di Sukorejo Sragen Rusak Imbas Aktivitas Truk Galian C, Warga: Hambat Pengembangan Desa Wisata

Warga Sukorejo Sragen mengeluhkan jalanan kampung mereka yang rusak akibat truk galian c. Sehari bisa ratusan yang melintas.

TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari
Kondisi jalan kabupaten di Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen yang sudah rusak meski baru 2 tahun diperbaiki, Jumat (2/9/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Warga Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen mengeluhkan jalan yang sudah rusak meski baru diperbaiki 2 tahun lalu. 

Salah satunya terlihat di depan SD Negeri Sukorejo, yang mana aspal jalan sudah mulai mengelupas cukup panjang dan lebar.

Karena itu banyak pasir dan kerikil yang berceceran di sekitar aspal yang terkelupas.

Tokoh pemuda Desa Sukorejo, Febri mengatakan, jalan tersebut cepat rusak salah satunya disebabkan karena lalu-lalang truk pengangkut galian C dari wilayah Kabupaten Karanganyar.

Melihat, Desa Sukorejo sendiri berbatasan langsung dengan Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar.

Menurutnya dalam sehari, ada sekitar 100 truk pengangkut galian C yang melintasi desanya.

Baca juga: Dinilai Kelebihan Muatan hingga Ugal-ugalan, Warga Sambirejo Sragen Adang Seratusan Truk Galian C

"Jalan Sukorejo ini miliknya Kabupaten, dan Sukorejo baru dua tahun ini jalannya dikerjakan (diperbaiki) dan itupun belum selesai sampai perbatasan, masih kurang lebih 300 meter," katanya saat ditemui wartawan, Jumat (2/9/2022). 

"Sedangkan saat ini jalan yang sudah diperbaiki sudah mulai rusak, karena setiap harinya dilewati truk dump kurang lebih 100 armada," tambahnya. 

Aturannya, jalan tersebut dilewati kendaraan dengan tonase maksimal 8 ton. 

Namun, masih banyak truk nakal yang membawa muatan lebih dari 8 ton. 

"Pihak Dishub sudah memasang rambu-rambu, jadi muatan armada tidak boleh melebihi 8 ton, tapi fakta di lapangan yang lewat lebih dari 8 ton, bahkan ada yang 15-16 ton," jelasnya.

Lanjutnya kondisi tersebut tidak sejalan dengan cita-cita Desa Sukorejo yang hendak mengembangkan diri menjadi desa wisata.

Produk unggulan Desa Sukorejo adalah penanaman padi organik dan nantinya akan dikembangkan sentra pohon durian. 

Kata Febri jika infrastruktur jalan rusak, ditakutkan tidak ada pengunjung yang datang ke desanya. 

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved