Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Nasional

Heboh Dugaan Kebocoran Data, Menkominfo Minta Masyarakat Jaga NIK Sendiri dan Rutin Ganti Password

Menkominfo Johnny G Plate mengingatkan, NIK hanya diberikan untuk keperluan yang benar-benar bisa dipercaya dan dibutuhkan.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com
Sekjen Partai Nasdem, Johnny G Platte di belakangnya ada Wali Kota Gibran Rakabuming Raka sesusai acara puncak Harsiarnas di kantor RRI Solo, Kamis (1/4/2021). Menkominfo mengimbau masyarakat rutin ganti password dan selalu jaga NIK agar data tak disalahgunakan. 

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA -- Pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menuai reaksi sinis warganet pengguna media sosial.

Bermula saat Menkominfo Johnny G Plate meminta masyarakat berhati-hati dalam menggunakan nomor induk kependudukan atau NIK untuk mencegah kebocoran data pribadi.

Dalam kesempatan itu, ia mengingatkan, NIK hanya diberikan untuk keperluan yang benar-benar bisa dipercaya dan dibutuhkan.

Baca juga: Tanggapan Menkominfo Terkait Laporan 1,3 Miliar Data Kartu SIM Bocor dan Dijual Rp 742 Juta

“Sehingga harus ada tanggung jawab kita untuk jaga NIK kita sendiri,” kata Johnny, dikutip dari siaran Kompas TV, Minggu (4/9/2022).

Johnny lantas meminta masyarakat sering mengganti kata sandi atau password platform digital pada semua perangkat.

Sebab kata dia, dengan tindakan tersebut masyarakat dapat terhindari dari pembobolan keamanan digital.

“One time password itu harus selalu diganti sehingga kita bisa jaga, agar tidak bisa diterobos,” ujar Johnny.

Johnny mengatakan, persoalan keamanan data pribadi begitu penting dan menjadi salah satu isu prioritas yang dibahas dalam G20 di Bali.

“Terkait data dan secara khusus kita harus menjaga data di dalam negeri kita dan yang dibicarakan di DEWG (Digital Economy Working Group) adalah crossboarder-nya,” tutur Johnny.

Seperti diberitakan TribunSolo.com sebelumnya, sebanyak 1,3 miliar data pendaftaran kartu SIM telepon di Indonesia diduga bocor dan dijual secara online.

Baca juga: Viral Netizen Diteror Setelah Kritik Pemblokiran Aplikasi, Menkominfo Mengaku Tak Tahu

Pakar keamanan siber yang juga Chairman Communication & Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha menjelaskan, dugaan kebocoran data itu diunggah pada 31 Agustus kemarin.

Pengunggah data itudiketahui menggunakan nama user ‘Bjorka’ di situs Breached.to. Pemilik akun tersebut sebelumnya juga pernah membocorkan data riwayat pelanggan Indihome.

Pratama mengatakan, terdapat 1.597.830 baris berisi data registrasi SIM card masyarakat Indonesia dalam sample data yang diunggah.

"Isinya berupa NIK, nomor ponsel, nama provider, dan tanggal registrasi," kata Pratama, dalam keterangan tertulis, Kamis (1/9/2022).

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved