Berita Karanganyar Terbaru
Harga Sembako di Pasar Karanganyar Masih Stabil, Belum Ada Gejolak Pasca Kenaikan Harga BBM
Kenaikan harga BBM ternyata belum berdampak signifikan terhadap harga-harga sembako di pasar Karanganyar
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Triyono menuturkan penyebab kenaikan harga cabai dipengaruhi oleh kenaikan harga BBM yang berdampak kepada ongkos kirim cabai.
Triyono sendiri mengambil cabai-cabai tersebut dari petani di Jawa Timur, seperti Probolinggo dan Madura.
"Penyebabnya karena faktor BBM naik, barangnya juga agak terbatas, karena ongkos kirim naik," katanya.
Baca juga: Kios Renteng Nglangon Sragen Bakal Tinggal Nama : Ada Sejak 1975, Dalam Waktu Dekat Akan Diratakan
Baca juga: Kabel Listrik ke Kulkas Korslet Gegara Tak SNI, Nyaris Bakar Habis Rumah Warga Gondang Sragen
"Dampaknya omzet turun, biasanya bisa jual 1,5 kwintal, ini cuma 50 kilogram saja, takut juga pembeli berkurang, biasanya harga mahal pembeli berkurang," tambahnya.
Terpisah, kenaikan harga juga mulai dirasakan para perajin tahu di Kabupaten Sragen.
Eni, penjual tahu di Pasar Bunder Sragen, berkeluh kesah soal kenaikan harga bahan baku pembuat tahu yang naik yaitu kedelai.
Menurut Eni, harga kedelai yang awalnya Rp 11.800 kini naik menjadi Rp 12.100.
"Harga kedelai naik, naiknya bareng BBM naik, awalnya Rp 11.800 menjadi Rp 12.100," jelas Eni.
Meski harga kedelai mulai naik perlahan, Eni belum berani menaikkan harga jual tahu miliknya.
Apalagi sudah ada wacana harga kedelai akan kembali naik.
"Tidak bisa menaikkan harga tahu, infonya harga kedelai mau naik lagi," pungkasnya.
Tak Terdampak, Harga Minyak Goreng hingga Gula Pasir Aman
Kenaikan harga BBM ternyata belum terlalu berdampak ke harga komoditas di pasar yang ada di Kabupaten Sragen.
Salah satunya di Pasar Bunder Sragen.
TribunSolo.com mendapati harga komoditas cenderung masih stabil.