Berita Wonogiri Terbaru
Ajarkan Membuat Es Krim, SD Muhammadiyah PK Kottabarat Solo Ingin Dekatkan Murid ke Dunia Sains
Sebanyak 84 murid kelas IV SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kurikulum Merdeka sudah mulai diimplementasikan pada sejumlah sekolah di Kota Solo.
Termasuk SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Solo.
Pengimplementasian kurikulum itu salah satunya dengan menerapkan kegiatan proyek.
Sebanyak 84 murid kelas IV SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta menerapkan proyek sains dengan membuat es krim.
Tahapan kegiatan ini dimulai dari proses penyiapan alat dan bahan sampai dengan menyajikan hasil produk.
Pembuatan es krim ini dilakukan dengan cara sederhana dan mudah.
Diharapkan dengan kegiatan ini, murid mampu mempraktikannya sendiri bersama anggota keluarga di rumah.
Retno Indriyanti, selaku guru IPAS kelas IV mengungkap praktik ini dilakukan untuk memberikan kesan kepada murid bahwa belajar sains itu mudah dan menyenangkan.
Selanjutnya, Retno menyampaikan langkah-langkah pembuatan es krim secara sederhana.
Langkah pertama, susu dicampur dengan gula dan air matang dalam kantong plastik berukuran sedang.
Baca juga: Dibuka Presiden Jokowi, Jutaan Orang Bakal Hadiri Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48
Baca juga: Buat Kerajinan Dekupase, Cara Murid SD Muhammadiyah Kottabarat Solo Isi Waktu Pasca Ujian Sekolah
Langkah kedua, potongan es batu dan garam dimasukkan ke dalam plastik besar.
Kemudian kantong plastik berukuran sedang berisi larutan susu dimasukkan ke dalam plastik besar tersebut.
Langkah ketiga, murid diminta mengocok es batu bersama larutan susu selama 10 menit.
Langkah keempat, larutan susu yang berada di dalam plastik dikeluarkan dan dipindahkan ke dalam gelas cup.
Pembelajaran membuat es krim ini dinilai Retno mendekatkan murid kepada dunia sains.
Murid dipersiapkan menjadi generasi yang berdaya guna dan siap menghadapi tantangan zaman.
"Kemampuan skill dan pengembangan seni kreativitas sangat bermanfaat untuk ketercapaian tujuan hidup yang mandiri dan berdaya saing," ungkap Retno.
Salah satu murid kelas IV, Bella Syifa Abadi, mengatakan faktor kesulitan dalam membuat es krim adalah ketika mengocok susu coklat dalam kantong plastik.
"Rasanya dingin sekali di tangan, tetapi Alhamdulillah berhasil juga membuat es krimnya meskipun rasanya agak sedikit asin,” kata Bella. (*)