Berita Solo Terbaru
Buat Kerajinan Dekupase, Cara Murid SD Muhammadiyah Kottabarat Solo Isi Waktu Pasca Ujian Sekolah
Sejumlah 85 murid kelas VI SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta mengikuti kegiatan membuat kerajinan dekupase.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sejumlah 85 murid kelas VI SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta mengikuti kegiatan membuat kerajinan dekupase untuk mengisi kegiatan pasca ujian sekolah.
Dekupase merupakan seni menghias sebuah benda dengan cara menempelkan potongan-potongan kertas berwarna atau bergambar pada permukaannya yang dipadukan dengan efek cat khusus, daun emas atau unsur dekoratif lainnya.
Hadir sebagai instruktur dalam kegiatan tersebut adalah Putri Listyandari Rukmiyati, pegiat ecoculture handycraft yang bergerak dalam usaha mikro industri kriya dengan bahan baku recycling dan ecofriendly.
Perempuan yang akrab disapa Putri ini mengungkapkan bahwa pembuatan dekupase memanfaatkan kertas hvs bekas sebagai bahan utama dipadukan dengan cat akrilik sebagai bahan pewarna.
Menurut Putri, ada tiga langkah untuk membuat karya dekupase. Langkah pertama adalah membagi murid ke dalam beberapa kelompok.
Baca juga: 100 Petugas Dipimpin Satpol PP Siaga di CFD Solo : Fokus Pelototi Cityalk Agar Bersih dari PKL
Baca juga: Imbauan PKL Kuliner di CFD Solo : Buat Makanan Siap Saji,Hindari Cuci Piring Demi Waspadai Hepatitis
Setiap kelompok menyiapkan alat dari rumah, sedangkan bahan kertas hvs bekas memanfaatkan kertas di sekolah yang sudah tidak terpakai.
"Langkah kedua, setiap kelompok mengambil lembaran kertas hvs bekas sesuai jumlah anggotanya. Kertas yang telah diambil tersebut dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama digunakan untuk melukis sedangkan bagian kedua digunakan untuk menempel hasil lukisan," ujar Putri, kepada TribunSolo.com, Jumat (13/5/2022).
Sedangkan langkah ketiga menurut Putri adalah setiap murid dalam kelompok melukis pada kertas hvs sesuai dengan keinginan masing-masing dan diwarnai menggunakan cat akrilik.
"Ada anak yang melukis tumbuhan, hewan, dan bentuk lainnya. Selanjutnya bentuk-bentuk lukisan tersebut dipotong menggunakan gunting' untuk ditempelkan pada bagian kertas hvs yang lainnya," imbuh Putri.
Naomi Vellysia, salah satu murid kelas VI mengaku senang dengan kegiatan ini. Dia sangat bersemangat melukis dan membuat hiasan dari kertas bekas.
“Semoga ke depan kegiatan seperti ini lebih sering diadakan untuk menambah kreativitas dan membekali kami dengan keterampilan dalam memanfaatkan kertas bekas menjadi hiasan,” kata Naomi.
Testa Nur Hardiyono, guru kelas VI sekaligus koordinator kegiatan, menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk melatih life skill murid.
Selain itu, juga mengajak murid lebih peduli dengan sampah kertas yang bisa dimanfaatin kembali salah satunya dengan memanfaatkan dan mengolah kembali menjadi hiasan.
"Ini sejalan dengan semangat sekolah untuk menerapkan ekonomi sirkular yang saat ini mulai digaungkan," pungkas Testa.
(*)