Berita Sragen Terbaru
Siap-siap, BLT BBM Disalurkan Kepada 36.224 Keluarga di Sragen, Tahap Pertama Terima Rp 500 Ribu
Kepala Kantor Pos Sragen, Budi Purnomo mengatakan BLT BBM disalurkan kepada 36.224 KPM pada tahap pertama.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Namun, hingga kini ia belum mendapat informasi terkait penyaluran subsidi kepada pengemudi angkutan umum.
"Harapannya angkutan umum bisa disubsidi, berapapun itu, biar bisa sedikit membantu," katanya.
Ia harus pulang pergi dari rumahnya di Kecamatan Jenar ke Sragen Kota, sehingga biasanya sekali isi Basuki membutuhkan sekitar 10 liter.
Basuki menuturkan juga tidak berani menaikkan tarif angkot karena sudah tertuang dalam aturan resmi.
"Sekarang tarifnya Rp 4.000, kita tidak berani menaikkan tarif karena sudah diatur, naik sedikit nanti kita bisa kena masalah," jelasnya.
Ketua Organda (Organisasi Angkutan Darat) Sragen, Eko Darsono mengatakan perihal kenaikan tarif, pihaknya kembalikan lagi kepada pemilik usaha jasa transportasi.
"Terkait kenaikan harga BBM, penyesuaian tarif kita serahkan kepada pengusaha transportasi, mau naik atau tidak, tergantung dari mereka," katanya.
Alasan Harga BBM Naik
Pemerintah memutuskan menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) PT Pertamina (Persero) di tengah tren penurunan harga minyak mentah dunia.
Keputusan pemerintah menaikkan harga BBM ini pun dipertanyakan oleh masyarakat, hingga akhirnya Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan penjelasannya.
"Masyarakat saat ini bertanya karena harga minyak dalam sebulan terakhir agak mengalami penurunan," ujar Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers, Sabtu (3/9/2022).
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani Prihatin, Ratusan Triliun Rupiah Subsidi Pertalite dan Solar Dinikmati Orang Kaya
Dirinya menjelaskan, walaupun harga minyak mentah mengalami penurunan, rata-rata harga acuan minyak mentah nasional atau ICP relatif masih tinggi.
Menkeu juga menyebutkan, jika harga ICP turun hingga ke level 90 dollar AS per barrel, rata-rata harga tahunan ICP masih berada pada kisaran 98,8 dollar AS per barrel.
"Atau kalaupun harga minyak turun sampai di bawah 90 dollar AS (per barrel), maka keseluruhan tahun rata-rata ICP masih di 97 dollar AS (per barrel)," kata dia.
Oleh karena itu, besaran subsidi BBM yang perlu disalurkan oleh pemerintah tetap akan membengkak, jika harga ICP mengalami penurunan cukup signifikan.
Baca juga: Pemerintah Gelontorkan Rp 502 T untuk Subsidi BBM, Sri Mulyani Punya Permintaan Khusus ke Pertamina