Berita Solo Terbaru
Ada Keluhan Penyaluran BLT Imbas Kenaikan BBM di Solo Tak Tepat Sasaran, Gibran : Tenang Saja
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo beberapa kali mendapat keluhan mengenai adanya penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM.
Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tara Wahyu NV
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo beberapa kali mendapat keluhan mengenai adanya penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengakui memang ada keluhan dari masyarakat mengenai BLT BBM yang cair sejak Kamis (8/9/2022) lalu.
Keluhan itu datang melalui sosial media maupun dari Unit Layanan Aduan Surakarta (Ulas).
"Iya ada (keluhan) seperti itu tidak tepat sasaran," kata Gibran kepada TribunSolo.com, Senin (12/9/2022).
Dirinya menjelaskan, penerima bantuan BLT BBM tersebut didata oleh langsung Kementerian Sosial (Kemensos).
"Tapi sekali lagi untuk data-data itu penerima dari kementerian ya, lho sekali lagi, itu data bukan dari kami, data dari kementerian," ujarnya.
Dirinya mengungkapkan untuk keluhan dari masyarakat dari Kelurahan Mojosongo.
"Ada beberapa di Mojosongo dan beberapa tempat lain," ungkapnya.
Baca juga: Cerita Buruh Tani di Sragen Ambil BLT BBM: Berangkat Dibonceng Cucu, Uang untuk Beli Beras
Gibran mengusahakan untuk warga yang tidak memperoleh bantuan baik dari BLT BBM maupun dari Bantuan Subsidi Upah (BSU) akan di cover dari bantuan 2 persen.
"Makanya nanti warga yang sekiranya tidak mendapatkan BLT atau BSU nanti kami cover dari 2 persen itu, tenang wae (saja)," jelasnya.
Gibran menjelaskan, Kemensos kemungkinan masih menggunakan data lama warga yang menerima Program Keluarga Harapan (PKH).
Di mana kini yang kondisinya saat ini sudah tidak layak mendapatkan bantuan tersebut.
"Mungkin kebanyakan ikut Program Keluarga Harapan (PKH) tapi sudah upgrade sudah tidak rentan lagi biasanya yg seperti itu itu kan seharusnya dilepaskan dari (bantuan) PKH," jelas dia.
Lurah Jagalan, Jebres, Solo, Irjanto Yudha Andika membenarkan bahwa beberapa warganya mengeluhkan penyaluran bantuan tersebut karena dinilai tidak tepat sasaran.
"Kalau komplain pasti ada. Data penerima BLT BBM kan langsung dari Kemensos. Apapun itu harus diterima," ungkapnya.
Dirinya mengaku tidak bisa berbuat banyak terhadap keluhan warganya. Lantaran penerima BLT BBM datanya dari Kemensos.
"Tapi memang kami cuma sesuai dengan perintah dari Kemensos," bebernya.
Yudha menjelaskan, untuk Kelurahan Jagalan sendiri, tercatat ada 1.300 orang yang mendapat BLT BBM.
Jumlah itu kemungkinan bisa lebih jika bantuan tersebut diusulkan dari tingkat RT atau RW.
BLT Mulia Cair
Masyarakat Kota Solo mulai menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Pemerintah Pusat, Kamis (8/9/2022).
Bantuan BLT BBM di hari pertama dibagikan melalui Kantor Pos Solo.
Kepala Kantor Pos Besar Solo, Muhammad Syarkawi mengatakan hari pertama pembagian BLT BBM dibagikan ke 300 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
"Total penerima BLT BBM masih 63 Ribu KPM," kata Syarkawi, Kamis (8/9/2022).
Syarkawi mengungkapkan, besaran uang yang diterima oleh KPM yakni sebesar Rp 500 Ribu.
Jumlah tersebut meliputi BLT BBM dan bantuan sembako yang diberikan oleh Kementerian Sosial.
"Jadi mereka menerima BLT BBM sebesar Rp 300 Ribu ditambah dengan bantuan sembako senilai Rp 200 Ribu," ujarnya.
Dirinya mengungkapkan dari data penerima 63 Ribu KPM saat ini yang dipegang oleh Kantor Pos kemungkinan bisa bertambah.
Baca juga: BLT BBM dan Sembako Rp 500 Ribu Mulai Cair di Sragen, Hari Pertama Disalurkan ke 1.300 KPM
"Kemungkinan bisa bertambah karena infonya untuk jumlah penerima yang diumumkan oleh Pak Presiden (secara nasional) ada 20,6 juta. Sebelumnya kan hanya 18,8 juta, jadi ada tambahan," jelasnya.
Dirinya mengungkapkan, untuk syarat mengambil bantuan membawa undangan resmi dari kantor pos dan KTP.
"Kita targetkan 10 hari selesai untuk 63 Ribu KPM," ucapnya.
Pihaknya mengatakan untuk mengejar target tersebut, pembagian BLT BBM akan dilakukan dengan kelurahan setempat.
"Nanti juga dilakukan di kelurahan setempat, kita koordinasikan dengan dinas sosial, dengan pemangku wilayah masing-masing," ucapnya.
Sementara, untuk masyarakat rentan nantinya ada petugas yang akan mengantarkan secara langsung ke rumah.
"Untuk warga yang rentan atau sedang berhalangan karena sakit, pihaknya akan mengantarkan langsung kepada penerima tersebut. Ia mengatakan metode yang digunakan adalah door to door," jelasnya. (*)