Berita Solo Terbaru
Sebelum Pingsan, Pendaki Asal Solo yang Meninggal di Gunung Lawu Sempat Tak Mau Lanjutkan Perjalanan
Dedi Satrio (41) sempat tak ingin melanjutkan pendakian dari pos II ke pos III Gunung Lawu. Pada akhirnya dia tetap lanjut mendaki dan meninggal
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Lanjut, dia menjelaskan saat di Pos III Pendakian Lawu via Cemoro Sewu pendaki tersebut kelelahan dan beristirahat di sana.
"Kami mendapatkan informasi sekira pukul 09.00 WIB, ads suvirvor yang masih pingsan dari pos III, dari kami berusaha naik dan sampai di sana sekira pukul 12.00 WIB," ungkap Joko.
Dia menuturkan sesampai di lokasi, dilakukan pertolongan kepada pendaki.
Ditengah proses evakuasi pendaki, kondisi pendaki semakin menurun.
"Setelah dilakukan pertolongan, kondisi Kesehatan korban makin menurun. Kita berikan oksigen dan kita bawa turun dan dalam perjalanan turun korban dinyatakan meninggal dunia," ujar Joko.
"Korban bernama Dedi Satrio, warga Jebres Solo, kini jenazah langsung dibawa ke rumah duka," pungkasnya.
Tangis Sang Ibu Teriakkan Nama Dedi Berulang Kali
Suasana rumah duka Dedi Satrio (41) warga Solo pendaki Gunung Lawu yang meninggal dunia dipenuhi warga setempat.
Diketahui, Dedi merupakan warga Bibis Wetan, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari.
Keluarga Dedi yakni ibu mertuanya menangis histeris saat diberi kabar bahwa anak menantunya telah meninggal dunia.
Jenazah Dedi tiba di rumah duka sekitar pukul 18.00 WIB.
Dedi diketahui tinggal di Bibis Wetan RT 04 RW 19, Gilingan, Banjarsari, Surakarta.
Ia tinggal bersama istri dan ibu mertuanya.
Sedangkan ibu kandung Dedi datang dari Semarang.
Baca juga: Tangis Mertua Pendaki Asal Solo yang Meninggal di Gunung Lawu Pecah, Tetangga Padati Rumah Duka
Tiba di gang rumah Dedi, sang ibu nangis histeris sambil memanggil nama anaknya.