Berita Karanganyar Terbaru
Buruh Karanganyar Berjoget di Tengah Aksi Demo, Sebut Sindiran untuk Pemerintah yang Tidak Peka
Ada saja cara para demonstran di Karanganyar menyindir Pemerintah. Mereka berjoget sebagai tanda bahwa pemerintah tidak peka dengan kondisi rakyat.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
"Maka kita berjoget bukan karena kita, senang namun, kita sedang menyindir pemerintah apakah ini yang dinamakan mensejahterakan rakyat? Maka kita berjoget ini bentuk lelucon dari kebijakan yang dikeluarkan pemerintah," imbuh Candra.
Dia mengatakan, demonstrasi tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menolak kebijakan pemerintah pusat yang menaikan BBM beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan, dalam aksi demonstrasi buruh Karanganyar tersebut, ada sekira 800 orang yang mengikuti.
"Selain itu, kami juga menuntut mencabut paket hukum Omnibus Law, yaitu UU Cipta kerja, dan meminta menaikan UMK Karanganyar 2023," kata Candra.
Candra mengatakan pihaknya juga menuntut adanya kenaikan UMK Karanganyar di tahun 2023 sebanyak 30 persen.
Sebagai informasi, UMK Karanganyar di tahun 2022 hanya mengalami kenaikan Rp 10 ribu dan menjadi Rp 2.064.313.
Dengan demikian, permintaan buruh untuk menaikan UMK Karanganyar di tahun 2023 sebanyak 30 persen atau naik sekira Rp 600 ribu atau menjadi Rp 2.683.606.
"Ketiga poin tersebut kami masukan dalam tuntutan kami dalam aksi kami," ungkap Candra.
Dia menuturkan para buruh juga dituntun untuk mengikuti 5 program BPJS Ketenagakerjaan seperti JHT, JKM, JKK, JP dan JKP.
Menurutnya, beban iuran tersebut memberatkan para buruh dengan upah yang mereka terima.
"Dan untuk pembayaran iuran sesuai ketentuan yang berlaku jangan dibebankan kepada semua pekerja," ujar Candra. (*)