Viral
Nasib Bu Guru SD di Ciamis yang Video Mesum Disebar Selingkuhan, Kini Mengundurkan Diri karena Malu
Saat ini pelaku pembuat dan penyebar video mesum itu juga sudah ditahan Satreskrim Polres Ciamis.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Kedua pemeran video mesum tersebut diketahui merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS). LI berstatus sebagai guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), sedangkan KA adalah guru PNS.
Kepala Sekolah tempat mereka bekerja melaporkan kasus ini ke Dinas Pendidikan Ciamis.
Baca juga: Nasib 2 ABG di Bawah Umur yang Tepergok Mesum di Kamar Mandi Masjid Boyolali, Beruntung Tak Dimassa
KA Sempat Buron
Setelah menyebar video mesum dirinya dan LI, KA menghilang begitu saja. Dia tidak memenuhi panggilan dari Dinas Pendidikan atau penyidik kepolisian.
Berdasarkan keterangan keluarga, KA sudah pergi dari rumah dan putus kontak sejak Senin (11/7/2022).
“Menurut keterangan istrinya, KA pergi meninggalkan rumah tanpa pamit. Tidak membawa apa-apa. Pihak keluarga juga kehilangan kontak dengannya,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan Ciamis, Endang Kuswana, Kamis (28/7/2022) lalu.
Dibuat 5 Tahun Lalu
Berbeda dengan KA, LI justri kooperatif dan memenuhi panggilan dari dinas terkait maupun penyidik kepolisian. Bahkan, dia datang memenuhi panggilan Dinas Pendidikan bersama suami sah dan sang kepala sekolah.
Dirinya juga tak membantah kalau dia memang pelaku di video mesum yang tersebar.
Menurutnya, video tersebut dibuat sekitar 5 tahun silam.
Meski demikian, LI mengaku selama ini tidak memiliki video ataupun foto vulgar yang telah tersebar.
“Itu kejadian lima tahun lalu. Tapi di-upload-nya Selasa, 12 Juli lalu pukul 00.39 dini hari, melalui grup WA PGRI oleh KA. Apa maksud dan tujuannya meng-upload itu, kami tidak tahu,” jelas Endang Kuswana.
Baca juga: Heboh Video Mesum 2 Oknum Guru SD di Ciamis Dibagikan di Grup WhatsApp, Rekaman 5 Tahun Silam
Pemeran Wanita Malu
Gara-gara video mesum dirinya dengan KA viral, LI memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai pengajar.
“Ada sejumlah orang tua menolak keberadaan keduanya. Mereka keberatan kalau kedua oknum guru tersebut tetap mengajar,” terang Kepala Desa setempat, Rahman Wabil Rabu (27/7/2022) dikutip dari Tribunnews.