Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Nasional

Demokrat Diminta Turun Tangan, AHY Akui Sulit Komunikasi dengan Lukas Enembe yang Idap Sakit Stroke

Ketua DPD Partai Demokrat Papua, Lukas Enembe diketahui sudah dua kali mangkir dari panggilan KPK terkait kasus dugaan gratifikasi.

Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
Kolase Tribunnews.com
AHY - Lukas Enembe dan SBY 

TRIBUNSOLO.COM -  Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diminta turun tangan untuk mengimbau kadernya Lukas Enembe patuh dengan hukum.

Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (Maki) menyebut, dua sosok itu bisa mendorong agar Gubernur Papua bersedia memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ketua DPD Partai Demokrat Papua, Lukas Enembe diketahui sudah dua kali mangkir dari panggilan KPK terkait kasus dugaan gratifikasi.

Baca juga: Kisah Seorang Pria Menang Lotre 27 Miliar Rupiah, Setelah Menang Ia Justru Merasa Menyesal

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kemudian angkat bicara.

Diakui AHY, Ia merasa kesulitan berkomunikasi dengan Lukas Enembe karena kondisi kesehatan Lukas kurang baik.

"Memang ada kesulitan komunikasi dengan Bapak Lukas karena kondisi beliau yang sedang sakit dalam 4 tahun terakhir ini Pak Lukas sudah 4 kali terkena serangan stroke,"

"Sehingga beliau ada keterbatasan dalam berjalan maupun berbicara," kata AHY di kantor DPP Demokrat, Jakarta, Kamis (29/9/2022).

Baca juga: Catherine Wilson Akan Lepas Status Janda dengan Anggota DPRD Sidrap Idham Mase pada 1 Oktober 2022

"Sejak KPK menetapkan status tersangka kepada Bapak Lukas Enembe, kami telah melakukan berbagai upaya untuk berkomunikasi dengan beliau, guna mengumpulkan informasi, meminta klarifikasi, serta mencari solusi terbaik," ujarnya.

Lebih lanjut, AHY menjelaskan pada malam tadi pihaknya berhasil berkomunikasi dengan Lukas Enembe.

Ia menyebut pihaknya juga mencermati apakah ada muatan politis di balik penetapan tersangka tersebut atau murni soal hukum.

"Kami akhirnya bisa berkomunikasi dengan beliau tadi malam dan setelah mendengarkan penjelasan beliau tersebut serta membaca pengalaman empirik pada 5 tahun terakhir ini,"

"Kami melakukan penelaahan secara cermat, apakah dugaan kasus Pak Lukas ini murni soal hukum atau ada pula muatan politiknya," ungkapnya.

Baca juga: KPK Diminta Segera Menjemput Paksa Gubernur Papua Lukas Enembe untuk Mempercepat Penyidikan

Adapun AHY telah menunjuk Willem Wandik sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD Demokrat Papua menggantikan Lukas Enembe.

Willem Wandik adalah salah satu Wakil Ketua Umum Partai Demokrat.

Saat ini, Wilem juga menjabat sebagai Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat. (*)

(Tribunnews.com/Fersianus Waku)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved