Berita Klaten Terbaru
Inilah Maling Kebangetan : Masih Muda, Gasak Kotak Amal 17 Masjid di Klaten, Uangnya Jutaan Rupiah
Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo membenarkan penangkapan pelaku yang selama ini menyasar kotak infak di masjid.
Penulis: Ibnu DT | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Aksi maling spesialis kotak amal atau infak di masjid, YL (30) terhenti.
Sungguh kebangetan, pria yang masih muda dan sehat badannya, menggasak belasan masjid di Kabupaten Klaten.
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, YL diringkus Satreskrim Polres Klaten di kosnya yang berada di Desa Cawan, Kecamatan Jatinom, Kamis (29/9/2022) sore.
Selain penangkapan, polisi juga mengamankan
Ternyata selama bulan September 2022, pelaku telah beraksi di 17 lokasi yang berbeda.
Tak tanggung-tanggung, uang yang berhasil dia gasak memiliki jumlah fantastis mencapai jutaan rupiah, berikut rinciannya :
1. Masjid Senden Rp 2 juta
2. Masjid Delanggu Rp 400
3. Masjid Bonyokan Rp 25 ribu
4. Masjid Wedi Rp 100 ribu
5. Masjid Jogonalan Rp 150 ribu
6. Masjid Karangnongko Rp 40 ribu
7. Masjid Ceper Rp 60 ribu
8. Masjid Kayu Mas Rp 15 ribu
9. Masjid Pomag Jatinom Rp 40 ribu
10. Masjid Karangdowo Rp 90 ribu
11. Masjid Juwiring Rp 108 ribu
12. Masjid Kemalang Rp185 ribu
13. Masjid Basin Rp 40 ribu
14. Masjid Manisrenggo Rp 200 ribu
15. Masjid Tulung Rp 90 ribu
16. Masjid Ngaran Mlese Rp 135 ribu
17. Masjid Polowatu Jatinom Rp 60 ribu
Jika ditotal, dua menggondol uang Rp 3.738.000.
Baca juga: Terekam CCTV, Ulah Dua Pemuda Gagal Maling Kotak Infak di Masjid Al Fattah Karanganyar
Baca juga: Kotak Amal di Masjid Jami Ar Rahman Tawangsari Digasak Maling, Pelaku Terekam CCTV
Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo membenarkan penangkapan pelaku yang selama ini menyasar kotak infak di masjid.
"Kita amankan satu orang yang beraksi di 17 TKP," jawabnya tegas kepada TribunSolo.com, Jumat (30/9/2022) .
Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Guruh Bagus Eddy Suryana menerangkan, pelaku sudah ditahan yang akan dijerat Pasal 362 KUHP Tentang Pencurian.
"Pelaku ditangkap atas proses lidik dari anggota Satreskrim Polres Klaten," jelasnya.
Maling Kotak Amal Pakai Pikap
Pencuri kotak amal berulah di Masjid Al-Barokah, Desa Jiwowetan, Kecamatan Wedi, pada Minggu (21/8/2022) dini hari.
Kasus tersebut viral di media sosial @kabar_klaten pada Senin (22/8/2022) malam.
Dalam unggahan tersebut, terlihat durasi video selama 1 menit 29 detik. Ada satu pelaku menggunakan celana pendek, jaket hoodie dan topi senada warna hitam serta mengenakan masker.
Terlihat pelaku datang menggunakan mobil pikap berwarna perak yang berhenti di dekat kompleks masjid tersebut.
Dari narasi yang mengiringi rekaman tersebut terdengar bahwa pencuri berjalan menuju ke kamar mandi sebelum mengambil kotak amal tersebut.
Selain itu, pelaku langsung membawa kotak amal tersebut.
Berikut keterangan dalam unggahan @Kabar_Klaten:
Telah terjadi pencurian kotak amal di Masjid Al-Barokah di Desa Jiwowetan, Kecamatan Wedi, pada Minggu pagi sekitar pukul 02.35. Pelaku berjumlah 3 orang menggunakan kendaraan pick up. Setelah mengambil kotak amal pelaku menuju ke arah barat
Baca juga: Dicari Polisi: Pencuri Kotak Amal di Masjid Al Barokah Klaten, Terekam CCTV saat Beraksi
Saat dihubungi TribunSolo.com, Kapolsek Wedi, AKP Ismail membenarkan kejadian tersebut dan telah mengirimkan anggotanya untuk mendatangi lokasi untuk mencari bukti dan keterangan para saksi.
Dari keterangan yang diperoleh, para saksi mengungkapkan jika pelaku berjumlah sekitar 3 orang mengendarai mobil pikap berwarna silver.
Diperkirakan kejadian terjadi sekitar 03.00 WIB dan baru diketahui oleh jamaah salat subuh sekitar pukul 04.30 WIB.
Diungkapkan Kapolsek Wedi, jika kerugian ditaksir berkisar Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu saja.
Lantaran beberapa hari sebelumnya pernah dibuka oleh takmir masjid yang bersangkutan.
"Itu bukan kotak amal, tapi kotak kebersihan untuk toilet. Tempatnya ada di bagian luar masjid," tegasnya.
Sementara itu, Ismail menambahkan lantaran jumlahnya yang hanya sedikit. Pengurus masjid hanya membuka kotak tersebut setiap 6 bulan sekali.
Ditegaskan Ismail ini adalah kali pertama pencurian kotak amal di wilayahnya lantaran hingga kini tak ada catatan resmi dari kepolisian jika ada kejadian serupa.
Dirinya mengatakan jika pengurus masjid enggan membuat laporan lantaran kerugiannya hanya sedikit.
"Kita juga telah menghimbau kepada takmir masjid agar kotak (infak) itu dapat ditanam atau di baut dengan tembok," himbauan Kapolsek Wedi AKP Ismail.
Hal itu dilakukan untuk meminimalisir niat pelaku kejahatan lantaran ada kesulitan saat hendak mengambil kotak tersebut. (*)