Berita Daerah
Gempa Bumi Guncang Tapanuli Utara, Sumatera Utara: Satu Orang Meninggal Puluhan Luka-luka
Riska, begitu ia akrab disapa, sebelum berani memulai bisnis pada tahun 2020, Ia merupakan karyawan swasta di Wonogiri.
Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM, TAPANULI UTARA - Pada Sabtu (1/10/2022) dini hari sekira pukul 02.28 WIB, Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara diguncang bencana alam gempa bumi.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa bumi bermagnitudo 6.0 itu diikuti puluhan kali gempa susulan.
Dalam akun Twitter @infoBMKG menyebutkan hingga pukul 10.00 WIB telah terjadi 68 kali kejadian gempa susulan dari gempa bumi utama M6,0 di Tapanuli Utara, Sumatera Utara yang terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022 pukul 02.28.41 WIB.
Baca juga: Harga Pertamax Turun Mulai 1 Oktober 2022! Dari Rp 14.500 Jadi Rp 13.900 per Liter
"Gempa Mag:6.0, 01-Okt-22 02:28:41 WIB, Lok:2.13 LU, 98.89 BT (Pusat gempa berada di darat 15 km baratLaut TapanuliUtara), Kedlmn:10 Km Dirasakan (MMI) VI Tarutung, IV Singkil, V Sipahutar, III Tapaktuan, III Gunung Sitoli #BMKG," tulis @infoBMKG.
”Mohon doanya, gempa mengguncang Tapanuli Utara. Puluhan orang dirawat di RSUD Tarutung. Sejumlah rumah warga, sekolah, dan terminal dilaporkan rusak,” kata Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan.
Baca juga: Ultah Ke-35, Gibran Didoakan Sukses Pimpin Solo oleh Kader Muhammadiyah dan Diberi Kado Jaket Kokam
Pelaksana tugas Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, di akun media sosial Twitternya menyampaikan bahwa gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Besar Sumatera Segmen Renun.
Daryono juga mengungkap, gempa susulan bervariasi antara M5,1 yang terkuat hingga M2,5 yang terlemah.
"Guncangan terkuat dialami di Tarutung, hingga skala VI MMI atau mampu mengejutkan semua penduduk dan membuat mereka tentu berlarian ke luar rumah,"ujarnya.
Gempa Tarutung, Sumut, M5,8 Sabtu dinihari ini merupakan gempa darat yang ke-12 di Pulau Sumatera yang terjadi sejak pertengahan September 2022 yaitu di Aceh, Sumatera Barat dan Lampung.
"Sebagian dipicu aktivitas Sesar Sumatera di segmen Sianok dan Tripa," jelas Daryono.
Baca juga: Putri Candrawathi Akhirnya Ditahan Setelah Hampir 3 Bulan Kasus Brigadir J, Kapolri dapat Apresiasi
Daryono menerangkan, gempa merusak sebelumnya di Tarutung adalah M5,5 pada 14 Juni 2011.
Dengan pemicu yang sama, yakni Sesar Sumatera, gempa saat itu merusak 165 rumah dan melukai lebih dari 50 orang.
Sementara, menurut Kapolres Taput, AKBP Johanson Sianturi dalam siaran Breaking News Kompas TV , untuk sementara gempa M5,8 ini mengakibatkan 1 orang meninggal dunia dan 6 orang terluka. Sementara, jumlah bangunan yang rusak hingga saat ini masih dalam pendataan.
Bersama sejumlah instansi terkait, kata AKBP Johanson Sianturi, pihaknya masih terus membantu upaya evakuasi sejumlah warga yang terkena dampak gempa.
"Korban meninggal dunia bernama Leo Sihombing, berusia 62 tahun. Saat gempa terjadi, korban sempat berupaya menyelamatkan diri. Namun karena yang bersangkutan memiliki riwayat sakit jantung, saat menyelamatkan diri terkena serangan jantung. Saat dibawa ke rumah sakit, korban dinyatakan meninggal dunia," kata Johanson. (*)
Baca juga: Ramalan Zodiak Sabtu 1 Oktober 2022: Virgo Saatnya Menghibur Diri,Sagittarius Hari ini Situasi Sulit
(Warta Kota/Budi Sam Law Malau)