Liga 1
Kesaksian Suporter di Stadion Kanjuruhan Malang, Sempat Sesak Napas Setelah Hirup Gas Air Mata
Tofan adalah salah satu korban selamat dari tragedi Kanjuruhan Malang. Warga Kota Malang ini mengisahkan detik-detik ia menyelamatkan diri.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, MALANG -- Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, menyampaikan jika jumlah korban meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang mencapai 174 orang.
Tragedi memilukan itu diketahui terjadi setelah laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya, yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022)
Kini muncul kesaksian dari seorang suporter Arema, Tofan Zulkarnain, yang hadir di stadion pada malam itu.
Baca juga: Wagub Jatim Sebut Korban Meninggal Tragedi Stadion Kanjuruhan Mencapai 174 Orang, Belasan Luka Berat
Tofan adalah salah satu korban selamat dari tragedi Kanjuruhan Malang.
Warga Kota Malang ini mengisahkan detik-detik ia menyelamatkan diri dari insiden tersebut.
Menurutnya, kejadian bermula saat sejumlah suporter mulai memasuki lapangan.
Beberapa waktu kemudian, polisi menembakkan gas air mata, salah satunya ke arah tribun 14, tempat Tofan menonton pertandingan Derbi Jawa Timur.
Tofan sempat mengalami sesak napas akibat menghirup gas air mata.
Baca juga: Laga UNSA FC vs Persika Karanganyar Ditunda : Empati atas Peristiwa di Stadion Kanjuruhan
"Saya waktu itu tidak turun ke lapangan. Ada tembakan gas air mata ke arah saya," ujarnya, Minggu (2/10/2022), dikutip dari Surya.
Tofan lantas mencoba menyelamatkan diri
Tetapi, dia mengaku kesulitan mendapatkan jalan keluar dari stadion.
"Waktu itu saya melihat ada korban lain yakni anak kecil tepat di sebelah saya. Sepertinya anak kecil itu selamat. Saya memang sulit bernapas karena gas itu," ucapnya.
Baca juga: Babak Baru Kasus KDRT terhadap Lesti Kejora, Masuk Tahap Penyidikan, Rizky Billar Segera Diperiksa
Tofan dan kawannya dievakuasi ke rumah sakit lantaran mengalami gangguan pernapasan,
Sementara itu, Doni, korban selamat lainnya dari tragedi Kanjuruhan Malang membagikan kesaksian yang lain.
Menurutnya, kericuhan terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Ia awalnya melihat dua suporter turun ke lapangan.