Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Cerita dari Solo

Mitos Makam Kukun di Jaten Karanganyar: Kawin Gencet hingga Suara Musik Gamelan

Ada sebuah mitos yang beredar di warga Desa Ngringo. Mitos tersebut terkait adanya kawin gencet di Makam Kukun. Namun, mitos ini belum terbukti.

TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
Penampakan Makam Kukun yang berada di Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Kamis (29/9/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Ada mitos di Tempat Pemakamanan Umum Kukun, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar.

Mitos yang beredar adalah tentang adanya kawin gencet di lokasi tersebut. 

Slamet Kromo Semito (88) warga sesepuh di Dusun Serut, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar mengatakan makam Kukun sudah ada lama, bahkan sebelum dirinya lahir.

"Sejarah dari makam Kukun, Kukun itu dulu dari kata sami rukun, dan di sana ada pohon kukun, (TPU) sudah ada sejak dulu, sebelum saya lahir, sebelum 1930," kata Slamet kepada TribunSolo.com, Kamis (29/9/2022).

Slamet mengatakan TPU yang biasa dikenal Makam Kukun merupakan pemakaman umum masyarakat sekitar.

Saat ditanya terkait mitos Kawin Gencet di lokasi tersebut, dia mengaku belum pernah mendengar kebenaran kabar tersebut.

Meskipun begitu, ia mengaku pernah mendengar suara musik gamelan di sebelah selatan makam, seolah-olah terdapat adannya pesta di makam tersebut.

Bahkan dia mengatakan ada warga sekitar yang sakit-sakitan saat mengambil ikan lele yang hidup di saluran irigasi yang memisahkan makam tersebut.

"Di selatan makam terdengar suara gamelan, tapi tidak ada apa-apa, namun ada cerita, ada warga ambil lele di irigasi tersebut, langsung sakit-sakitan," ucap Slamet.

Sementara itu, Winardi (64) warga sekitar mengaku pernah mendengar adanya kabar mitos terkait kawin gencet di TPU Kukun.

Meskipun begitu, dia tak bisa memastikan mitos tersebut benar adanya karena tidak pernah melihat secara langsung mitos tersebut benar terjadi.

"Cerita itu (mitos kawin gencet) pernah saya dengar, namun saya tidak tahu persis kapan, karena saya hanya dapat info tersebut hanya dari mulut ke mulut saja," ucap Winardi.

Meskipun begitu, dia mengaku memiliki pengalaman mistis saat berada di TPU Kukun.

Baca juga: Mitos Keberadaan Makhluk Onggo-inggi di Jembatan Jurug A Solo, Rumor Berhembus dari Para Pemancing

Dia mengatakan peristiwa mistis itu terjadi, saat ia bersama warga akan memakamkan jenazah warga setempat ke makam Kukun.

Saat akan menaruh jenazah ke liang lahat, tiba-tiba terdapat dua ekor ular keluar dari liang lahat tersebut dan saat dicari, tiba-tiba ular tersebut lenyap.

"Waktu saya memakamkan jenazah, itu tidak ada lubang kecil di liang lahat tersebut tiba-tiba 2 ular kecil bentuk warna dan rupanya sama keluar dari sana dan setelah jarak sekitar 3 meter, ularpun menghilang," ungkap Winardi.

Winardi mengatakan selain itu, sekitar tahun 1990an, juga terjadi kejadian mistis di sana.

Kejadian mistis tersebut terjadi karena ada seseorang mengambil batuan Padas mengalami kesurupan saat mengambil batuan padas di sekitar makam Kukun itu.

"Ada yang mengambil batuan Padas untuk urug jalan, seseorang menemukan batu yang bersinar, lalu batu kecil ikut ke ambil, tiba-tiba di sana terjadi kesurupan dan ditangani kiayi setempat, setelah batu itu dikembalikan efek kesurupan hilang," ujar Winardi.

Dia mengatakan nama makam Kukun sendiri merupakan singkatan dari TPU Walikukun.

Ia menuturkan dulunya di sekitar makam merupakan rawa-rawa dengan banyak pohon berdiri.

"Namannya aslinya TPU Walikukun, namun orang-orang di sini suka mempersingkat menjadi TPU Kukun, dulu rawa-rawa banyak pohon-pohon, kemudian masyarakat dan relawan mulai dibenahi sekitar 2017 (5 tahun lalu)," ungkap Winardi.

"TPU ini, sudah sudah lama ada sebelum saya lahir, tempat paling keramat yang paling ujung, saya sering melewati tpu tersebut, saya pernah mendengar suara musik rebananan di sana," imbuh Winardi.

Supriyatno, Kadus Silamat, mengatakan makam Kukun itu berada di wilayah Dukuh Serut, meliputi Dusun Silamat dan Dusun Plosokerep, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar.

Supriyanto mengatakan makam tersebut memilki luar 6 meter persegi di atas tanah kas Desa Ngringo.

"Pemakaman ini untuk warga kebayanan Silamat dan Plosokerep," ucap Supriyatno.

"Menurut cerita dari masyarakat kami, disini ada pohon kukun di kawasan makam," imbuh Supriyatno.

Supriyatno mengatakan dulunya makam Kukun gelap gulita.

Bahkan, masyarakat yang melintasi di TPU Kukun membunyikan klaksonnya.

"Suasana sebelum dipasang lampu, gelap gulita, dulu saat warga melintasi TPU ini memencet klakson, kemudian mulai 6 tahun lalu, kita mulai berdoa bersama di makam  Kukun menjelang Ramadan mendoakan arwah di sana,"ungkap Supriyatno.

Saat ditanya soal mitos kawin gencet di makam itu, dia mengaku pernah mendengar kabar tersebut.

Meskipun begitu, ia belum bisa memastikan kebenaran kabar tersebut karena hingga saat ini, belum mendapatkan kabar tersebut.

"Terkait mitos Kawin Gencet, saya pernah dengar, namun faktanya saya belum pernah melihat, hanya sebatas perbincangan warga ke warga," ujar Supriyatno. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved