Berita Karanganyar Terbaru
Batik Ciprat Karya SMKN Jatipuro Karanganyar Terima 300 Lebih Pesanan : Setengahnya Pemkab Wonogiri
Batik ciprat ternyata diminati banyak pihak. Bahkan Setda Pemkab Wonogiri sudah memesan hingga 150 lembar atau potong kain dengan motif batik ciprat
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Warna dasar kain boleh putih, hitam atau sesuai selera.
Kemudian, baru cipratan di atasnya memakai warna yang lebih mencolok.
Setelah proses pewarnaan selesai, berlanjut ke tahapan mencuci dan mengeringkan seperti batik tulis.
Sri Eka mengungkap alasan memperkenalkan batik motif ciprat di Hari Batik Nasional.
Hal itu dikarenakan pihaknya menyadari kreativitas dalam menghasilkan motif batik tak terbendung dan sisi estetika dilihat dari apresiasi pengguna dan pemerhatinya.
"Dulu, motif batik terbatas. Tapi sekarang bebas dan lebih kaya, motif ciprat ini sangat menarik, sederhana dan enggak mungkin dikembari, maha karya di tiap lembar kain batik ciprat," ucap Sri Eka.
Sri Eka mengatakan batik dengan motif ciprat ini berawal dari tema pembelajaran produk kreatif dan wirausaha.
Dalam mata pelajaran tersebut, siswa didorong untuk membuat ide-ide kreatif dan inovasi menghasilkan produk, dengan salah satu yang tengah dipasarkan adalah batik ciprat.
Sementara itu,Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto sangat mengapresiasi batik ciprat buatan anak-anak SMKN Jatipuro.
Baca juga: Kisah Tatik Penjual Jamu Keliling di Karanganyar: Jajakan Jamu Gendong di Jakarta Dari Usia 18 Tahun
"Saya akui motifnya sangat bagus dan beragam dan masing-masing batik tentu berbeda coraknya," papar Rober Christanto.
"Hanya saja, saya berharap ada ciri khas dari Karanganyar yang muncul di batik tersebut, bisa burung perkutut, Gunung Lawu atau Candi Cetho,” tambahnya.
Rober meminta guru pembimbing dan siswa yang mengerjakannya untuk terus melakukan evaluasi.
Baik itu segi tampilan maupun bahan.
"Saya pesan 10 potong dengan ada motif dari ciri khas Karanganyar. Jika nanti baik, maka tentu akan banyak pesanan," pungkas Rober.
(*)