Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kenaikan Harga BBM

Harga Pertamax Turun Ikut Tren Minyak Dunia, Pertamina Ungkap Alasan Pertalite Masih Rp10 Ribu

Diketahui, harga BBM jenis Pertamax turun Rp 600 jadi Rp13.900 dari sebelumnya Rp 14.500 per liter. Kenapa Pertalite tak ikut turun?

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Ilustrasi Pertalite dan Pertamax. Pemerintah sudah mengungkapkan alasan kenapa harga BBM Pertalite tidak turun ikut tren minyak dunia. 

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) beberapa waktu lalu menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi.

Diketahui, harga BBM jenis Pertamax turun Rp 600 jadi Rp13.900 dari sebelumnya Rp 14.500 per liter.

Harga BBM ini sudah mulai berlaku sejak Sabtu (1/10/2022) lalu.

Baca juga: Harga BBM RON 95 Malaysia Cuma Rp6.794, Jauh Lebih Murah dari Pertamax, Pertamina Ungkap Penyebabnya

Adapun penurunan harga ini sesuai Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

Alasan Harga Pertalite Tak Turun

Harga Pertamax turun, harga Pertalite justru stagnan di harga Rp 10 ribu per liter.

Menanggapi hal itu, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menegaskan untuk harga Pertalite memang tidak mengalami penurunan.

Pasalnya, Pertalite merupakan BBM bersubsidi, yang harga jualnya diatur oleh Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Pertamina hanya operator. Untuk harga jual BBM Subsidi (Pertalite), harus melalui penentuan harga oleh regulator," ucap Irto, dikutip dari Tribunnews.

Baca juga: Menteri BUMN Erick Thohir: Harga Pertamax Bisa Turun Jika Harga Minyak Mentah Dunia Turun

Ikut Tren Minyak Dunia

Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga jual jenis bahan bakar umum (JBU) atau BBM non subsidi, yakni Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Perta Dex.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan harga BBM non subsidi akan terus disesuaikan mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus.

“Berdasarkan perhitungan, pada periode September lalu untuk produk Gasoline (bensin) yakni Pertamax Series mengalami penyesuaian turun harga, sedangkan untuk produk Gasoil (diesel) Dexlite dan Perta Dex penyesuaiannya naik harga. Seluruh penyesuaian harga berlaku mulai tanggal 1 Oktober,” jelas Irto.

Baca juga: Viral Pria Beli Bensin Pakai Uang Baru Ditolak, Pertamina Sebut Petugas Belum Tahu Wujud Uang Baru

Untuk Pertamax Turbo (RON 98), terdapat penyesuaian harga menjadi Rp 14.950 dan untuk Pertamax (RON 92) menjadi Rp 13.900. Sedangkan untuk Dexlite (CN 51), terdapat penyesuaian harga menjadi Rp 17.800 dan Perta Dex (CN 53) harganya menjadi Rp 18.100 per liternya. 

Harga ini berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen seperti di wilayah DKI Jakarta.

“Seluruh harga baru ini sudah sesuai dengan penetapan harga yang diatur dalam Kepmen ESDM No. 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi. Pertamina juga terus berkomitmen untuk menyediakan produk dengan kualitas yang terjamin dengan harga yang kompetitif diseluruh wilayah Indonesia,” lanjut Irto.

Mengenai adanya perbedaan penyesuaian harga pada produk Pertamax Series dan Dex Series, Irto menjelaskan bahwa hal ini diakibatkan oleh kondisi energi global, salah satunya adalah geopolitik di Eropa Timur. 

Kondisi ini menyebabkan tingginya permintaan produk bahan bakar gas di seluruh dunia, dan salah satu substitusi produk bahan bakar gas adalah bahan bakar diesel yang harganya mengacu kepada MOPS Kerosene.

“MOPS Kerosene ini menjadi acuan harga untuk bahan baku produk diesel. Tingginya permintaan dan terbatasnya bahan baku membuat harganya menjadi tetap tinggi, meskipun harga minyak dunia trennya menurun,” tukasnya.

Baca juga: Penjelasan Pertamina Soal Isu Pertalite Naik Rp10.000 per Liter, Ini Sejumlah Dampak Bagi Masyarakat

Daftar Harga BBM non-subsidi

Berikut ini daftar terbaru harga BBM non-subsidi terutama di Pulau Jawa dan Bali:

1. Provinsi DKI Jakarta

Harga terbaru Pertamax: Rp 13.900

Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 14.950

Harga terbaru Dexlite: Rp 17.800

Harga terbaru Pertadex: Rp 18.100

2. Provinsi Banten

Harga terbaru Pertamax: Rp 13.900

Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 14.950

Harga terbaru Dexlite: Rp 17.800

Harga terbaru Pertadex: Rp 18.100

3. Provinsi Jawa Barat

Harga terbaru Pertamax: Rp 13.900

Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 14.950

Harga terbaru Dexlite: Rp 17.800

Harga terbaru Pertadex: Rp 18.100

4. Provinsi Jawa Tengah

Harga terbaru Pertamax: Rp 13.900

Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 14.950

Harga terbaru Dexlite: Rp 17.800

Harga terbaru Pertadex: Rp 18.100

5. Provinsi DI Yogyakarta

Harga terbaru Pertamax: Rp 13.900

Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 14.950

Harga terbaru Dexlite: Rp 17.800

Harga terbaru Pertadex: Rp 18.100

6. Provinsi Jawa Timur

Harga terbaru Pertamax: Rp 13.900

Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 14.950

Harga terbaru Dexlite: Rp 17.800

Harga terbaru Pertadex: Rp 18.100

7. Provinsi Bali

Harga terbaru Pertamax: Rp 13.900

Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 14.950

Harga terbaru Dexlite: Rp 17.800

Harga terbaru Pertadex: Rp 18.100.

(*)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved