Berita Persis Solo
Bertemu di Perbatasan Solo-Jogja, Suporter Persis dan PSIM Berdamai, Kini yang Ada 'Mataram Is Love'
Suporter Persis Solo dan suporter PSIM Jogja sepakat berdamai untuk menyudahi rivalitas yang sebelumnya selalu berujung duka.
Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tara Wahyu NV
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ini adalah sejarah bagi persepakbolaan daerah Mataram.
Ya, suporter Persis Solo dan suporter PSIM Jogja sepakat berdamai untuk menyudahi rivalitas yang sebelumnya selalu berujung duka.
Kini, basis suporter di Lembah Mataram melakukan pertemuan di daerah perbatasan wilayah antara Solo dan Jogja yakni di Kabupaten Klaten.
Pertemuan itu bentuk kasih sayang karena terketuk hatinya usai tragedi suporter di Stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan 127 orang.
Dalam pertemuan itu, terlihat kompak kedua suporter, sembari bernyayi, membentangkan bendera kedua klub hingga menyalakan lilin.
Perwakilan suporter Pasoepati Mboergadoel, Agus mengatakan pertemuan tersebut dilakukan pada Senin (3/10/2022) malam.
Menurutnya awalnya ada dua titik, yakni di Prambanan dan Klaten.
"Jadi kalau soal perdamaian kemarin kan secara personal temen- teman, enggak cuma saya tapi banyak temen dari solo dan Jogja," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (4/10/2022).
Agus mengungkapkan, pada akhirnya para suporter sadar untuk memastikan tak ada revalitas yang mengawa kesedihan, karena sering kali memunculkan korban.
"Walau kejadian kemarin bukan disebabkan pertikaian antar suporter ya," ujarnya.
Baca juga: Monumen Juang 45 Bak Kawanan Semut Hitam, Ribuan Suporter Klaten Doakan Korban Tragedi Kanjuruhan
Baca juga: Harapan Mayor di Ultah Pasoepati, Suporter Persis Solo & PSIM Yogyakarta Berdamai : Damai Itu Enak
Menurutnya, para suporter sadar untuk menyudahi perselisihan antar dua suporter.
"Meskipun Kita belum ada perjanjian atau kesepakatan apa apa karena ini baru obrolan kita ingin menyudahi Mataram Is Blue atau Mataram Is Red tapi sekarang Mataram Is Love," ungkapnya.
Agus mengatakan, meski belum ada ada perdamaian secara resmi, tapis ecara garis besar para suporter telah mendukung perdamaian itu.
"Sudah tidak ada masalah lagi udah saling berdamai secara garis besar seperti itu. Berdamai tapi secara resmi organisasi pertemuan langsung emang belum ada, nggak bisa secepat itu dan tidak semudah itu," terangnya.