Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

BPS Surakarta Sebut Subsidi BST Efektif Rem Inflasi Akibat Naiknya Harga BBM

Subsidi transportasi seperti BST dan Feeder ternyata efektif untuk mengerem inflasi yang terjadi. BPS menyebut Inflasi Solo tertinggi kedua di Jateng.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Feeder Batik Solo Trans (BST) yang melintas di Balai Kota Solo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta Totok Tavirijanto menyebutkan, inflasi di Kota Surakarta di angka 1,30 persen.

Angka ini merupakan kedua tertinggi di Jawa Tengah.

Salah satu penyebabnya yakni naiknya harga BBM.

Namun dengan adanya subsidi untuk transportasi umum seperti BST (Batik Solo Trans), bisa mengerem inflasi ini.

"Alhamdulillah kalau di Kota Solo yang angkutan dalam kota cukup efektif untuk mengerem karena subsidi. Angkutan dalam kota tidak terdampak kenaikan BBM. BST dan Feeder," jelas Totok saat dihubungi Selasa (4/10/2022).

Subsidi BST menjadi salah satu upaya menyediakan fasilitas publik untuk keperluan transportasi.

Baca juga: Menkeu Sri Mulyani Beri Hadiah Rp10 Miliar untuk Provinsi yang Berhasil Mengendalikan Inflasi

Selain itu, ada pula bantuan dalam bentuk lain untuk mengerem inflasi dengan meningkatkan daya beli masyarakat.

Di antaranya BLT (Bantuan Langsung Tunai) dan BSU (Bantuan Subsidi Upah).

"Ada juga subsidi angkutan transportasi, ada BLT untuk meningkatkan daya beli. Ada BSU," terang Totok.

Angka inflasi yang cukup tinggi terutama dipengaruhi kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak).

"Kalau yang bulan ini sebagian besar dipengaruhi BBM. Termasuk mempengaruhi harga bahan pokok di pasar," jelasnya.

Meskipun di sektor transportasi cukup bisa direm, sektor pangan tetap mengalami peningkatan.

Sebab, kegiatan distribusi dilakukan dengan angkutan yang membutuhkan BBM.

"Selain kenaikan BBM itu sendiri dampak berikutnya sektor angkutan mengalami inflasi. Angkutan ini merupakan nadi distribusi sehingga berakibat barang yang diperjualbelikan," jelas Totok. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved