Berita Persis Solo
Lembaran Baru Persaudaraan Suporter Persis, PSIM, & PSS : Beri Warisan Baik Bagi Generasi Berikutnya
Suporter Persis Solo dan suporter PSIM Jogja sepakat berdamai untuk menyudahi rivalitas yang sebelumnya selalu berujung duka.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Mereka lebur dalam panjatan doa saat aksi solidaritas tersebut.
Adapun suporter Persis Solo dan PSIM Yogyakarta juga bernyanyi bersama : "Di sini Jogja. Di sana Solo Dimana-mana kita saudara".
Selain itu, tersebar juga foto momen di mana beberapa suporter Persis Solo dan PSIM Yogyakarta bertemu di kawasan Prambanan, Klaten di hari yang sama.
Mereka melakukan aksi membentangkan bendera yang merepresentasikan kedua basis suporter klub.
Baca juga: Suporter Persis Solo dan PSIM Jogja Berdamai, Tokoh Pasoepati : Sudah 22 Tahun Kita Menantikannya
"Ini hal yang sangat luar biasa. Kita tidak ingin ada lagi korban berjatuhan terus menerus," kata Presiden DPP Pasoepati, Maryadi Gondrong kepada TribunSolo.com.
"Semoga tragedi Kanjuruhan adalah tragedi yang terakhir," tambahnya.
Suporter Persis Solo dan PSIM Yogyakarta memang memiliki dinamikanya sendiri.
Termasuk sejarah kekerasan yang mengiringi hubungan mereka.
Maryadi meyakini suporter Persis Solo dan PSIM Yogyakarta bisa menjalin dan menguatkan persaudaraan.
Seperti halnya suporter Persis solo dan suporter Persebaya Surabaya.
"InsyaAllah, niat baik," ucap dia.
"Pada saat perdamaian dengan Bonek ada pro dan kontra dan lambat laun perdamaian dengan Bonek, akar rumput juga sudah menyadari begitu pula perdamaian ini antara (suporter) Persis Solo dan Brajamusti dan lainnya," imbuhnya.
Bukan hanya Maryadi, humas Ultras 1923, Beto meyakini terjalinnya persaudaraan antara suporter Persis Solo dan PSIM Yogyakarta bisa terjalin.
"Dari niat baik, harapan baik pastinya juga tanggapan baik yang kita berikan," ucap dia.
"Sudah saatnya rivalitas jogja dan solo menjadi rivalitas yang sehat yang tidak sampai mengancam keselamatan apalagi nyawa," tambahnya.
