Info Pendidikan
Terapkan P5, SD Muhammadiyah 2 Surakarta Ajak Siswa Kreasikan Sampah Plastik Hingga Lukis Batik
SD Muhammadiyah 2 Surakarta mengajarkan siswanya untuk mengkreasikan sampah plastik sebagai penerapan dari P5
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Proyek P5 SD Muhammadiyah 2 Surakarta, Siswa Tempel Sampah Plastik Hingga Lukis Batik
Laporan wartawan Tribunsolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang kini dilakukan jenjang SD membuat sekolah membuat kegiatan khusus bagi siswa-siswanya.
Tak mau ketinggalan, sejak P5 dimulai Juli 2022 lalu, SD Muhammadiyah 2 Surakarta langsung mendata 2 tema selama setahun.
“Tema di awal tahun untuk kelas 1 topik kreasiku dari barang bekas lalu untuk akhir semester seni batik,” kata Winarni, guru kelas 1B SD Muhammadiyah 2 Surakarta, Selasa (4/9/2022).
“Di bulan Juli ini mereka membuat gambar dengan tempelan dari kertas plastik, selain itu juga membuat kerajinan dari botol plastik,” katanya.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Solo Raya Rabu 5 Oktober 2022 : Cenderung Berawan, Ada Potensi Hujan
Baca juga: Pemilihan Ketua Osis SMAN 1 Simo di Boyolali Bak Pemilu : Ada Kampanye Terbuka & Gunakan E-Voting
Siswa sejak awal diajari untuk memanfaatkan sampah di sekitarnya.
Saat proyek, mereka bergotong royong membuat tempat pensil dari botol bekas dari plastik yang dihias.
Hiasan yang diberikan siswa bermacam-macam.
Mulai dari menempelkan pita hingga membungkus dengan kertas.
Namun sejak awal proyek siswa diberi pengertian untuk mengambil sampah di lingkungan sekolah.
Hal tersebut dilakukan agar siswa lebih peka dengan tidak merusak lingkungannya.
“Awalnya proyek ini siswa banyak yang tidak tahu, tapi saat proyek berlangsung kami gabungkan meja siswa, jadi mereka bisa bekerja sama dengan temannya,” katanya.
Baca juga: Liga 1 Ditunda 2 Pekan Pasca Tragedi Kanjuruhan, Manajemen Persis Solo : Kita Menghormati & Patuh
Baca juga: Jadwal KRL Jogja-Solo Rabu 5 Oktober 2022, Cek Waktu Keberangkatan Disetiap Stasiun
Siswa yang tidak memahami materi bisa saling berbagi dengan teman sebangkunya untuk menyelesaikan masalah.
“Apalagi P5 dengan kurikulum merdeka ini kan baru sekali ini dan baru tahun ini, sehingga kami guru masih tetap harus banyak belajar,” katanya.
Selama setahun, Winarni mengatakan SD Muhammadiyah 2 Surakarta memilih 2 tema di P5.
Pertama, kewirausahaan dengan topik Kreasiku dari barang bekas.
Kedua, tema Kearifan Lokal dengan topik Seni Batik.
“Untuk proyek yang kedua, nantinya kami ingin siswa mempelajari tentang batik namun tidak secara langsung ya, pelan-pelan dulu,” katanya.
SD Muhammadiyah 2 Surakarta yang kebetulan terletak di area kampung batik Laweyan ingin agar siswa-siswanya dapat pengetahuan terkait batik.
“Tidak harus yang rumit tapi bisa dimulai dengan bermain warna dulu, melukis dulu,” katanya.
Ajarkan Siswa Cinta Lingkungan
Siswa SD Muhammadiyah 2 Surakarta saat ini tengah disibukkan dengan pembuatan projek dari barang bekas.
Kegiatan tersebut diikuit oleh puluhan siswa dari kelas 1 SD yang dimulai dengan memungut sampah dari lingkungan sekitar.
Projek yang dimulai dari bulan Juli 2022 tersebut dilakukan agar siswa memiliki rasa peduli terhadap lingkungan.
“Dari awal tahun ajaran baru tersebut kami mulai dengan siswa memungut sampah dan memasukkan ke tempat sampah, kami ingin memulai kebiasaan tersebut dulu sejak dini,” kata guru kelas 1B SD Muhammadiyah 2 Surakarta, Winarni Selasa (4/9/2022) siang.
Tahun ajaran baru 2022/2023, SD Muhammadiyah 2 Surakarta telah menerapkan kurikulum merdeka untuk yang pertama kalinya.
Sehingga, tahun ini kelas 1 dan 4 SD menjadi kelas pertama yang menerima kurikulum merdeka sedangkan untuk kelas 2, 3, 5 dan 6 masih menggunakan kurikulum 2013.
Baca juga: Performing Art Hingga Workshop dari 85 Sekolah Berbagai Jenjang Bakal Semarakkan Kreasso 2022
“Setelah memungut sampah, kami juga memanfaatkan sampah untuk membuat prakarya,” katanya.
“Siswa dikelompokkan untuk mendapatkan pelajaran terkait kreasi dari barang bekas mulai botol bekas hingga tas kresek,” katanya.
Projek tersebut dilakukan khusus setiap hari Jumat.
“Kami beri jam tersendiri untuk Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) tersebut, sehingga siswa fokus,” katanya.
“Tema yang sekolah kami pilih Kewirausahaan dengan topik Kreasiku dari barang bekas dan akan kami lakukan hingga akhir semester di bulan November,” ujarnya.
Winarni membeberkan saat awal praktek kurikulum tersebut, siswa masih belum terbiasa.
“Tapi kita kan belajar pelan-pelan, siswa juga alhamdulillah sekarang siswa sudah pintar, sehingga siap untuk tema berikutnya.
Selama setahun, Winarni mengatakan SD Muhammadiyah 2 Surakarta memilih 2 tema di P5 yakni Kewirausahaan dengan topik Kreasiku dari barang bekas dan tema Kearifan Lokal dengan topik Seni Batuk. (*)