Tragedi Kanjuruhan
Begini Kondisi Suporter Arema yang Ditendang Oknum TNI, Pangdam Pastikan Pelaku Sudah Diproses
Tidak hanya melihat kondisi MHR, Pangdam juga menyampaikan maaf kepada keluarga MHR atas tindakan represif anak buahnya saat mengamankan pertandingan.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, MALANG -- Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto memberikan perhatian kepada MHR di rumahnya Desa Poncokusumo Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang, Selasa (4/10/2022).
Diketahui, MHR adalah pelajar korban tindak kekerasan aparat TNI AD selepas pertandingan Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).
Bahkan, video perlakuan personel TNI AD kepada MHR viral di media sosial.
Baca juga: Nasib Dua Polantas yang Viral karena Ejek dan Jilat Kue Ulang Tahun TNI, Kini Terancam Dipecat
Tampak dalam dua video yang beredar, MHR tampak mendapatkan tendangan dari tentara tepat di punggung bagian belakang. Peristiwa itu berbarengan dengan kericuhan di Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang.
Nurchahyanto pun memastikan kondisi kesehatan MHR usai ditendang anggotanya.

Tidak hanya melihat kondisi MHR, Pangdam juga menyampaikan maaf kepada keluarga MHR atas tindakan represif anak buahnya saat mengamankan pertandingan.
"Kami sengaja datang kesini menemui adik MHR dan keluarga. Kami meminta maaf atas tindakan yang dilakukan oleh anggota kami," kata Nurchahyanto melalui keterangan resminya Rabu (5/10/2022).
Baca juga: Alasan Panglima TNI Sebut Oknum TNI Tendang Suporter Masuk Tindak Pidana: Bukan Mempertahankan Diri
Dia menegaskan jika oknum anggota yang melakukan tindakan represif tersebut saat ini sedang diproses sebagaimana aturan yang berlaku.
"Saat ini anggota kami sedang dalam pemeriksaan," terangnya.
Nurchahyanto juga ingin memastikan kesehatan MHR selain meminta maaf kepada keluarga.
"Secara umum kondisinya sehat namun masih ada rasa nyeri di punggung. Besok (hari ini) saya minta adik MHR memeriksakan kesehatan di rumah sakit," jelasnya.
Dalam pertemuan itu, Nurchahyanto juga berjanji akan memberikan bantuan pengobatan gratis terhadap ayah MHR yang saat ini sedang sakit karena mengalami penyempitan saraf.
Panglima TNI Minta Usut Tuntas
Mengenai dugaan adanya tindakan berlebihan yang dilakukan anggotanya di Stadion Kanjuruhan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa berjanji akan mengusutnya tuntas.
“Kita satuan akan telusuri dulu. Biarkan kami tuntaskan sampai dengan besok sore, kita janji,” jelasnya di kantor Kemenko Polhukam, Senin.
Andika mengatakan, tindakan berlebihan prajurit sudah diinvestigasi oleh Markas Besar TNI sejak Minggu (2/10/2022) sore.
Investigasi dilakukan dengan mempelajari video-video yang beredar di media sosial.
Baca juga: Overview Tribun Solo : Tragedi Kanjuruhan Malang, Publik Minta Hapus Gas Air Mata di Stadion
Menurutnya, dari video yang beredar, tindakan berlebihan prajurit terhadap suporter bukan dalam rangka mempertahankan diri, melainkan menjurus tindak pidana.
“Yang terlihat viral kemarin, itu bukan dalam rangka mempertahankan diri atau misalnya, bukan. Itu termasuk, bagi saya masuk ke tindak pidana. Karena orang lagi, mungkin juga tidak berhadapan dengan prajurit itu, tapi (suporter) diserang,” terangnya.
Andika Perkasa pun mengatakan tindakan berlebihan prajurit di Stadion Kanjuruhan di luar kewenangan mereka.
Sebab itu, dia menganggap tindakan prajurit tersebut tak hanya memenuhi unsur pelanggaran disiplin, tetapi juga tindak pidana.
“Jadi kita tidak akan mengarah pada disiplin, tidak, tetapi pidana karena memang itu sudah sangat berlebihan,” bebernya.
(*)