Cerita Anak
Cerita Anak Si Kancil dan Jerapah yang Sombong, Mengandung Hikmah tentang Persahabatan
Berikut ini cerita anak Si Kancil dan Jerapah yang populer. Berkisah Kancil yang berhasil menyadarkan Jerapah dan kemudian bersahabat.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM -- Berikut ini cerita anak Si Kancil dan Jerapah yang populer dari masa ke masa.
“Awas, minggir!” terdengar suara si Jerapah, mengusir tiga binatang – Kambing, Keledai, dan Domba, yang sedang minum di pinggir sungai “Kalian ini mengganggu hakku.”
Domba pun berbisik mendengar teriakan si Jerapah.
“Memangnya, sungai ini milik dia sendiri?”
“Ssst, nanti kamu ditendang lagi seperti waktu itu,” kata Kambing dan Keledai memenangkan.
“Aah, aku ini memang ganteng. Badanku keren, leherku jenjang, kukuku rapi, buluku halus,” kata Jerapah memandangi pantulan dirinya di air sungai yang jernih “Wajahku, apalagi, selalu bersih bersinar.” Lalu mencela tiga ekor binatang yang sedang menunduk. “Memangnya kalian? Lihat, deh, sudah tidak tinggi ditambah badan kalian kotor… issh! Apa sih kelebihan kalian?”
“Padahal aku haus,” bisik Kambing gelisah setelah menunggu sekian lama dan Jerapah belum selesai minum.
Baca juga: Cerita Anak Si Kancil dan Harimau Bodoh, Kancil Lolos dari Bahaya Berkat Kecerdikannya
Ini bukanlah kali pertama Jerapah bertindak semena-mena kepada mereka bertiga.
Si Jerapah pernah menendang dan menghina si Domba saat Domba menegurnya karena si Jerapah menggosokkan kukunya di tumpukan bulu domba.
Domba awalnya akan memberikan bulu itu untuk alas tidur beberapa anak kucing hutan yang baru lahir.
Karena ulah Jerapah, bulu-bulu domba itu menjadi kotor dan Domba batal memberikannya.
Jerapah juga memakan rerumputan yang dikumpulkan si Keledai tanpa izinnya lalu pergi meninggalkan tempat Keledai dalam keadaan berantakan.
Baca juga: Cerita Anak : Keong Mas, Kisah Putri Cantik Jelita Bernama Candra Kirana yang Disihir Menjadi Keong
Jerapah juga pernah dengan sengaja menendang ember-ember berisi susu milik si Kambing.
“Dia selalu menghina dan semena-mena terhadap kita,” bisik Keledai.
Kemudian, datanglah Si Kancil. Tanpa izin, dia mendekat lalu menyeruput air sungai, “Aaaah, segar sekali.”