Berita Nasional
Viral Jokowi Mengenyam Bangku SMA Lebih Dari 3 Tahun, Ternyata Ada Kejadian Ini di Masa Sekolahnya
Kepala Sekolah SMAN 6 Surakarta Munarso, membeberkan kekeliruan pemahaman sejumlah pihak tentang masa waktu pendidikan Jokowi di SMA.
Penulis: Tribun Network | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
TRIBUNSOLO.COM - Beberapa waktu lalu kabar ijazah palsu Jokowi muncul setelah seseorang bernama Bambang Tri Mulyono melayangkan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).
Bambang yang merupakan penulis buku "Jokowi Undercover" menggugat Jokowi ihwal dugaan menggunakan ijazah palsu saat mengikuti Pilpres 2019.
Baca juga: Jejak Jokowi di SMAN 6 Solo : Si Pendiam yang Jago Kimia, Zaman itu Sekolah Sudah Naik Motor Macho
Gugatan itu terdaftar dalam perkara Nomor 592/Pdt.G/2022/PN Jkt.Pst dengan klasifikasi perbuatan melawan hukum (PMH). Kini, gugatan itu sudah masuk ke tahap persidangan.
Penggugat meminta agar Jokowi dinyatakan telah membuat keterangan tidak benar dan/atau memberikan dokumen palsu berupa ijazah SD, SMP, dan SMA atas nama Joko Widodo.
Belum hilang isu tersebut kini masa waktu pendidikan Presiden Joko Widodo di SMAN 6 Surakarta menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Jokowi masuk ke sekolah tersebut pada tahun 1977. Namun ia disebut baru lulus pada tahun 1980.
Bila merujuk pada sebatas informasi ini saja, tentu menimbulkan keanehan.
Sebab sewajarnya, masa waktu pendidikan SMA adalah tiga tahun, bukan empat tahun.
Adapun, siswa/i yang menempuh waktu pendidikan SMA lebih dari tiga tahun biasanya disebabkan tinggal kelas.
Informasi ini pun kemudian dikait-kaitkan dengan isu bahwa ijazah Jokowi semasa SMA adalah palsu.
Baca juga: Sosok Jokowi Muda Kala SMA di Solo : Orangnya Lurus, Pernah Kena Tendangan Gegara Emoh Dicontek
Dilansir dari Kompas.com, Kepala Sekolah SMAN 6 Surakarta Munarso, membeberkan kekeliruan pemahaman sejumlah pihak tentang masa waktu pendidikan Jokowi di SMA, Senin (17/10/2022).
"Sebetulnya, yang benar bukan empat tahun ya. Lebih tepatnya tiga setengah tahun. Ini ada penjelasannya," tutur Munarso.
Ia menerangkan, Jokowi masuk ke SMAN 6 Surakarta pada 3 Januari 1977.
Jokowi remaja dikenal pandai dalam bidang akademik. Tak heran bila ia meraih ranking utama dalam setiap jenjang SMA, baik kelas 1, kelas 2, atau kelas 3.
Bahkan pada kelas 3, Jokowi menyabet juara umum. Dari lima kelas paralel yang ada pada tingkat tersebut, Jokowi meraih nilai tertinggi.
Pada tahun 1979 di mana Jokowi berada di kelas 3, tiba-tiba turun kebijakan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Daoed Joesoef.
Daoed Joesoef sendiri pada saat itu merupakan bagian dari Kabinet Pembangunan III. Ia diangkat oleh Presiden Soeharto pada Maret 1978.
Kebijakan yang dimaksud adalah menambah satu semester bagi seluruh jenjang pendidikan, baik SD, SMP, dan SMA.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/Sosok-Presiden-Joko-Widodo-Jokowi-Kini-orang-nomor-sa.jpg)