Cerita Anak
Cerita Anak Burung Merak dan Bangau, Kisah Kesombongan Merak yang Hilang Usai Bertemu Bangau
Cerita anak ini memiliki pesan moral janganlah kita menyombongkan diri terhadap apa yang kita miliki.
Penulis: Tribun Network | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
“Aku tidak pernah sedih, Piko...” kata Kaukau.
“Sebaliknya, aku selalu bersyukur atas keadaanku. Aku bisa terbang tinggi melintasi langit.
Baca juga: Cerita Anak Kelinci dan Kura-kura, Kisah Kesombongan Kelinci yang Menyebabkan Kekalahan
Aku bisa merasakan kehangatan mentari senja sambil merentangkan sayapku di langit pantai.
Aku bisa menyanyi sambil melihat keindahan bintang-bintang di angkasa,” ujar Kaukau bangga.
Kaukau lalu melihat ke Piko sambil kembali tersenyum dan berkata, “Sementara kamu, walau bulu-bulumu indah,
tapi kamu hanya bisa melangkah di atas tanah. Kamu tidak pernah melihat keindahan angkasa dari dekat.
Bulu-bulumu yang indah itu, tidak pernah merasakan kehangatan mentari dari dekat.
Tidak pernah menyentuh kelembutan awan-awan …”
Piko Merak terdiam membisu.
Sejak saat itu, ia tak pernah menyombong kan diri lagi.
Ia sadar, apalah artinya memiliki bulu indah, kalau cuma untuk dipamerkan. Ia juga sadar, kalau yang dimilikinya hanyalah bulu indah.
Betapa banyak pengalaman lain yang tidak dimilikinya.
Pengalaman-pengalaman indah seperti yang baru saja diceritakan Kaukau Bangau.
(TribunJateng)