Berita Sragen Terbaru
Mitos Kolam Renang Umbul Ngepok di Kedawung Sragen, Airnya Dipercaya Bisa Sembuhkan Segala Penyakit
Konon, kolam renang yang diisi dari sumber mata air asli itu dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Airnya terasa lebih jernih dan segar
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Desa Karangpelem, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen memiliki tempat wisata yang unik.
Namanya kolam renang Umbul Ngepok yang berlokasi di Dukuh Tunggon.
Lokasinya sekitar 500 meter masuk gang dari Jalan Jambangan-Grompol di Desa Karangpelem.
Kolam renang Umbul Ngepok berada ditengah pemukiman warga.
Baca juga: Mitos Ikan Kotes di Sendang Patirtaan Cabeankunti Boyolali, Konon Orang yang Melihat Akan Beruntung
Meski begitu, suasana arena kolam renang yang baru dibuka sejak Januari 2020 lalu itu begitu asri lantaran dikelilingi pohon rindang dan besar.
Terdapat dua kolam renang, yang diperuntukkan untuk orang dewasa dan anak-anak, yang hanya dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp 5.000/orang.
Direktur Bumdes setempat, Riyas Prihanto mengatakan pembangunan kolam renang tersebut atas inisiasi Kepala Desa Karangpelem saat ini yang masih menjabat, Suwanto.
Namun, sebelumnya di kolam renang tersebut terdapat sumber mata air yang sudah ada hingga sekarang.
Air untuk mengisi kolam renang pun juga diambil dari sumber mata air tersebut.
Karena diambil dari sumber mata air asli, maka air kolam renang tersebut lebih jernih dan terasa lebih segar.
Baca juga: Mitos Situs Cagar Budaya Mbah Gempur : Dikenal Angker, Dijaga 2 Burung Puyuh Diduga Makhluk Gaib
"Kalau disini karakteristik airnya lebih dingin, karena cuaca panas, airnya lebih segar," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Kamis (20/10/2022).
Terdapat mitos dan cerita turun temurun dari warga terkait khasiat air dari Umbul Ngepok.
Konon, sebagian warga percaya, air dari Umbul Ngepok dapat mengobati berbagai jenis penyakit.
Tak hanya itu, air dari umbul apabila dimasak juga tidak mengandung kerak, seperti air-air lainnya, dan dipercaya bisa diminum secara langsung.
"Kalau pagi, jam 05.30 WIB, orang-orang sepuh kebanyakan yang datang, untuk terapi, karena mitosnya airnya bisa menyembuhkan segala macam penyakit, dengan berendam atau berenang," jelasnya.
Baca juga: Mitos Ular Raksasa Penjaga Situs Gumuk Tlawong Sawit Boyolali, Bila Ditangkap Bisa Celaka
"Masih banyak orang ambil air dari situ untuk pengobatan hingga sekarang, katanya banyak yang sembuh, orang yang menderita penyakit saraf kejepit yang paling banyak datang," tambahnya.
Hal senada juga disampaikan oleh sesepuh di Dukuh Tunggon, Citro Suparno.
"Iya dulu banyak orang sakit, dibawa kesitu bisa sembuh, saya sudah pernah memandikan orang yang tidak bisa jalan, setelah mandi ya bisa jalan lagi, bisa sembuh," kata Citro.
"Sekarang masih ada, tapi kadang-kadang, yang datang banyak yang dari luar Karangpelem," tambahnya.
Menurut Citro, tak hanya bisa menyembuhkan penyakit, Umbul Ngepok juga dikunjungi orang sebagai media untuk mengabulkan permintaannya.
"Kalau pedagang, datang agar dagangannya laris, terus nyadran disana, kalau dulu dipercaya bisa mengabulkan permintaan," ujarnya.
Baca juga: Mitos Makam Kukun di Jaten Karanganyar: Kawin Gencet hingga Suara Musik Gamelan
Karena itulah, kolam renang Umbul Ngepok lebih istimewa daripada kolam renang lain di Kabupaten Sragen.
Kolam renang Umbul Ngepok buka setiap hari mulai pukul 05.30-17.00 WIB.
Karena menggunakan air alami, kolam renang Umbul Ngepok akan dikuras dua kali dalam sepekan, yakni setiap hari Senin dan Jumat pada siang hari.
Setiap hari ada sekitar 50 orang yang datang berkunjung, dan pada saat akhir pekan bisa mencapai 200-400 orang.
Mitos Ikan Kotes di Sendang Patirtaan Cabeankunti Boyolali
Ada banyak kisah misteri yang terjadi di sendang yang ada di situs Patirtaan Cabeankunti Kecamatan Cepogo, Boyolali.
Selain mampu meningkatkan kesehatan, dan tercapainya keinginannya, ada sesosok ikan misterius yang menghuni sendang tersebut.
Ikan berwarna putih itu disebut masyarakat sebagai Ikan Kotes.
Ikan Kotes tersebut tak selalu menampakkan diri.
Hanya orang-orang pilihan yang punya niat baik saja yang bisa melihat secara langsung ikan Kotes tersebut.
Arifin warga sekitar mengaku tak semua pengunjung bisa melihat langsung penampakan ikan ini.
"Biasanya hanya menampakkan diri sebentar langsung menghilang pergi," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (17/10/2022).
Baca juga: Mitos Situs Cagar Budaya Mbah Gempur : Dikenal Angker, Dijaga 2 Burung Puyuh Diduga Makhluk Gaib
Pengunjung yang bisa melihat penampakan ikan Kotes ini cukup beruntung.
Sebab tak banyak pengunjung yang bisa melihat langsung ikan Kotes berwana putih itu.
"Ada juga Pengunjung yang kalau dia datang, ikan Kotesnya itu nurut. Diminta keluar ya (ikannya) keluar," jelasnya.
Ikan Kotes yang tak diketahui secara pasti sejak kapan mendiami sendang itu pun diyakini bisa membawa keberuntungan.
"Yang penting niat nya. Kalau niatnya baik pasti akan diperlihatkan ikan dan tanpa diminta akan beruntung," pungkasnya.
Mitos Ular Raksasa
Cerita keberadaan ular raksasa yang menjaga kawasan Situs Candi Tlawong, Desa Tlawong, Kecamatan Sawit sudah cukup tersohor.
Banyak warga yang meyakini jika situs Gumuk Tlawong itu dijaga oleh sesosok ular raksasa.
Bambang (52) yang mendengar dari penuturan orang yang lebih tua.
Dimana ular itu sering menampakkan diri di sekitar areal tersebut.
“Keluar dari lubang di dekat yoni yang ada di sisi timur situs,” katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (4/10/2022).
Hingga kini, tidak ada warga yang berani menangkap atau membunuh ular tersebut.
“Nggak ada yang berani menangkap atau membunuhnya, bahaya sekali. Orang itu dan keluarganya bisa mengalami celaka,” kata dia.
Baca juga: Mitos Makam Kukun di Jaten Karanganyar: Kawin Gencet hingga Suara Musik Gamelan
Warga lainnya, Jefri juga mengaku pernah mengalami peristiwa yang heboh dan menakutkan.
Dia masih ingat pernah melihat kepala banteng tanpa badan melayang di sekitar kawasan situs kuno tersebut.
Kejadian tersebut dialami saat dia membantu orang tuanya mengairi sawah tak jauh dari situs candi Tlawong atau yang biasa disebut situs serut.
Saat itu sore hari dan matahari baru saja tenggelam.
“Tiba- tiba dari arah utara muncul kepala banteng tanpa badan melayang berputar- putar lalu hilang lagi di kawasan situs. Saya ketakutan dan bergegas pulang,” papar dia.
Terkait hal itu, Ketua Boyolali Heritage Society (BHS) Kusworo Rahadyan mengungkapkan, memang kawasan situs kuno sering dikaitkan dengan mitos.
Dimana situs digambarkan ada penunggu makhluk gaib.
“Adanya kearifan lokal seperti itu justru membuat situs kuno jadi aman dari jamahan tangan- tangan jahil,” pungkasnya. (*)