Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Cerita Anak

Cerita Anak tentang Keledai yang Ingin Menjadi Zebra, Mengandung Hikmah agar Bersyukur

Inilah cerita anak tentang keledai yang ingin menjadi zebra. Kisah keledai ingin menjadi zebra ini memiliki hikmah agar bersyukur pada diri sendiri.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
YouTube/Dongeng Kita
Cerita anak tentang keledai yang ingin menjadi zebra. 

TRIBUNSOLO.COM -- Berikut cerita anak tentang keledai yang ingin menjadi zebra.

Di sebuah hutan, tinggalah seekor keledai bernama Maxi.

Kehidupan Maxi bagaikan katak dalam tempurung. Ia tak pernah bersahabat dan mengenal perilaku binatang hutan lainnya.

Baca juga: Cerita Anak Gembala dan Serigala, Kisah Penggembala yang Selalu Berbohong hingga Tak Dipercaya

Suatu hari Maxi merasa bosan dengan suasana hutan. Ia ingin berjalan-jalan.

Belum lama berjalan-jalan, ia bertemu dengan seekor binatang yang belum pernah dilihatnya.

“Selamat pagi, kawan,” sapa Maxi.

“Lo? Kau mengenalku? Kita, kan, belum pernah bertemu?” tanya Maxi keheranan.

“Ya memang belum pernah. Tetapi semua zebra bahkan zebra yang masih kecil pun mengenalmu. Misalnya kalau di sekolah mereka membuat kesalahan dalam berhitung atau lupa sewaktu menghafal sajak, maka….”

“Aku tahu! Pasti mereka bilang persis seekor keledai. Betul, kan?” tanya Maxi ketus. Ia merasa terhina.

“Lalu, kau, siapa namamu?” tanya Maxi.

“Namaku Zebra! Semua makhluk di hutan ini sangat menghormatiku. Manusia juga menghormatiku. Misalnya mereka selalu menyeberang di tempat penyeberangan yang dinamakan zebra cross, seperti namaku,” ujar Zebra dengan sombong.

Baca juga: Cerita Anak Kancil dan Harimau Mencari Sabuk Raja, Kecerdikan Kancil agar Tak Dimangsa Harimau

Dengan hati sedih keledai meninggalkan teman barunya.

“Ah, kalau saja aku memiliki garis-garis hitam di tubuhku. Pasti semua makhluk akan mengormati aku juga,” pikir Maxi Keledai. Ia lalu berjalan dengan langkah gontai.

“Hai Keledai, mengapa wajahmu begitu sedih?” sapa seekor kera.

“Eh, selamat siang, kawan. Aku…,” jawab Maxi gelagapan.

“Sudahlah! Tenangkan dulu dirimu, baru kau ceritakan kesedihanmu,” kata kera yang terkenal cerdik. “O ya, perkenalkan namaku Kera,” sambungnya lagi.

“Kera, aku sedang berpikir bagaimana caranya agar aku memiliki garis-garis hitam seperti Zebra,” kata Keledai menceritakan kesedihannya.

“Ha ha ha…. Itu, sih, soal mudah. Kalau kamu mau, aku bisa menolongmu. Tapi, ada syaratnya.”

“Apa syaratnya? Cepat katakan!” desak Keledai yang sudah tak sabar lagi.

“Sudah lah! Tenangkan dahulu dirimu, baru kau ceritakan kesedihanmu,” kata Kera yang terkenal cerdik.

“O ya, perkenalkan, namaku Kera!”

“Kera, aku sedang berpikir bagaimana caranya agar aku mempunyai garis-garis hitam seperti Zebra,” kata Kekedai menceritakan kesedihannya.

“Ha ha ha… Itu, sih, soal mudah. Kalau kau mau, aku bisa menolongmu, tapi dengan syarat.”

“Ya, apa syaratnya? Cepat katakan!” desak Keledai tak sabar lagi.

“Syaratnya mudah saja. Kau hanya harus menunjukkan padaku kebun pisang yang ada di hutan ini.”

“Baiklah!”

Baca juga: Cerita Anak Pangeran Katak dan Putri yang Cantik Jelita, Mengandung Hikmah tentang Cinta Sejati

Kera kemudoan mengambil sebuah arang dan mulai menggambar garis-garis hitam di tubuh Maxi keledai.

Satu jam kemudian, selesailah tugas Kera. Tubuh Maxi sudah bergaris-garis seperti zebra.

“Sobat, sudah selesai,” kata Kera.

“Nah, sekarang giliranmu untuk memenuhi permintaanku.”

Keledai lalu pergi ke sebuah sungai. Di sana ia bercermin di permukaan air.

“Ah, sekarang semua orang akan menghormati aku. Binatang-binatang lain tidak akan menganggap aku binatang bodoh,” ujarnya dengan puas.

Baca juga: Cerita Anak Si Kancil dan Si Kerbau Dungu, Kepolosan Kerbau Dimanfaatkan Kancil untuk Mencuri Timun

Keledai lalu mengajak Kera menyeberang sungai. Pohon pisang yang mereka cari, letaknya di seberang sungai.

Kera yang tak pandai berenang naik ke atas punggung Maxi si Keledai.

Akan tetapi, apa yang terjadi? Bukankah arang akan luntur jika terkena air?

Keledai tidak menyadari perubahan itu. Setibanya di seberang, Maxi Keledai kembali bercermin di permukaan air.

“Uh, Kera penipu? Mana garis-garis hitamku?” tanya Keledai sambil menangis. Ia menendang-nendang Kera.

Baca juga: Cerita Anak Burung Merak dan Bangau, Kisah Kesombongan Merak yang Hilang Usai Bertemu Bangau

Beruntungnya, di sungai itu ada Burung Hantu yang terkenal arif dan bijaksana.

Kera lantas mengadukan apa yang sebenarnya terjadi.

“Keledai, kau tak usah menangis. Garis-garis yang dibuat Kera itu sementara sifatnya. Sedangkan garis-garis hitam yang dimiliki Zebra adalah karunia Tuhan, yang tak mungkin hilang. Kau tak usah merasa iri karenanya. Bukankah kau juga memiliki keistimewaan? Misalnya kau disenangi manusia karena dapat membantu menarik pedati,” ujar Burung Hantu.

Setelah mendengarkan apa yang disampaikan oleh Burung Hantu, Maxi Keledai menyadari kelebihannya. Ia berjanji tidak akan iri lagi.

Artikel ini diolah dari bobo.grid.id yang berjudul Maxi, Keledai Ingin Menjadi Seekor Zebra

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved