Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Polisi Tembak Polisi

Ferdy Sambo Nyaris Menangis Usai Brigadir J Tewas, Sempat Menepuk Arah Tembok dengan Keras

Ridwan Soplanit menyatakan bahwa Ferdy Sambo lalu menepuk ke arah tembok dengan keras.

Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di dalam ruang sidang utama Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022). 

TRIBUNSOLO.COM - Ferdy Sambo ternyata sempat menangis usai Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J tewas di rumah dinasnya di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Hal ini diungkap Eks Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit di PN Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022)

Baca juga: Pengacara Ferdy Sambo Tanyakan Hal Privasi, Ayah Brigadir J Yakin Itu Cuma Jebakan : Biar Kami Emosi

Saat itu, Ridwan Soplanit menyatakan bahwa Ferdy Sambo menelpon sopir pribadinya sekitar pukul 17.35 WIB pada 8 Juli 2022. 

Selanjutnya, sopir pribadinya mengatakan kepada dirinya harus menghadap Ferdy Sambo di rumah dinasnya.

Setelah itu, kata Ridwan Soplanit, pihaknya pun langsung mendatangi rumah dinas Ferdy Sambo yang lokasinya bersebelahan dengan rumahnya.

Saat itulah, dirinya melihat jenazah Brigadir J yang tegeletak di bawah tangga.

"Saya lihat sudah ada Yoshua sudah tergeletak di bawah. Posisinya telungkup menghadap ke lantai," kata Ridwan Soplanit dalam persidangan atas terdakwa AKP Irfan Widyanto di PN Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022).

Ferdy Sambo, kata Ridwan Soplanit, menyatakan bahwa Brigadir J tewas akibat insiden tembak menembak dengan Bharada Richard Eliezer alias Bharada E.

Setelah itu, dia pun menceritakan bahwa Brigadir J telah melecehkan istrinya, Putri Candrawathi.

"Saat dia (FS) sambil menjelaskan yang mulia kemudian pada saat dia menunjukan ke arah pintu kamar bahwa ini sebenarnya ini kejadian dari istri saya dilecehkan. itu kata FS. Kemudian pada saat dia menjelaskan ini istri saya dilecehkan dan peristiwa ini sebelumnya juga di Magelang," ungkap Ridwan Soplanit.

Eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit jadi saksi dalam persidangan atas terdakwa AKP Irfan Widyanto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022). Ia menceritakan kondisi di rumah dinas Ferdy Sambo sesaat setelah Brigadir J tewas ditembak.
Eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit jadi saksi dalam persidangan atas terdakwa AKP Irfan Widyanto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022). Ia menceritakan kondisi di rumah dinas Ferdy Sambo sesaat setelah Brigadir J tewas ditembak. (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

Baca juga: Kuasa Hukum Jawab Isu Kuat Maruf Punya Pengaruh Besar di Keluarga Ferdy Sambo, Padahal sebagai Sopir

Kemudian, Ridwan Soplanit menyatakan bahwa Ferdy Sambo lalu menepuk ke arah tembok dengan keras.

Tak lama setelah itu, dia pun menangis sembari melihat ke arahnya.

"Dia tangan kanannya menepuk ke arah tembok dengan keras kemudian kepalanya nyandar di tembok dan dia kembali melihat saya, saya melihat FE matanya udah berkaca kaca seperti mau menangis, tampak sedih," ungkapnya.

Selanjutnya, Ferdy Sambo memerintahkan agar Ridwan Soplanit memanggil anak buahnya untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Namun, saat itu Ferdy Sambo meminta Ridwan Soplanit tidak usah ribut atas insiden tersebut.

 

(*)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved