Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Sekolah Dibobol Maling di Boyolali Terus Saja Terjadi, Disdikbud : Barang Bernilai Dibawa Pulang

Sekolah dibobol maling di Kabupaten Boyolali sudah sering terjadi yang mengakibatkan kerugian tak sedikit.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Tri Widodo
Kepala SDN 1 Cepogo Dhuriyah Kusni menunjukkan jendela yang dicongkel, Senin (31/10/2022). Akibat pencurian itu, barang senilai Rp 21 juta raib, sementara siswa terganggu belajarnya. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Sekolah dibobol maling di Kabupaten Boyolali tak hanya sekali dua kali saja terjadi.

Kasus pembobolan sekolah bisa dibilang sering terjadi.

Terakhir, SDN 1 Cepogo Boyolali yang jadi sasarannya.

Sekolah yang ada di pinggir Jalan Raya Solo-Selo-Borobudur (SBB) itu harus menelan kerugian hingga Rp 20 jutaan akibat peristiwa itu.

Tak ingin sekolahnya terus menjadi sasaran, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, Darmanto meminta guru melakukan antisipasi.

“Kami terus terang prihatin dengan kejadian ini. Cukup sering laporan kasus pencurian di SD,” ujar Darmanto, kepada TribunSolo.com, Senin (7/11/2022).

Pihaknya sudah meminta agar setiap sekolah mengamankan barang inventaris sekolah.

Untuk barang elektronik seperti komputer, laptop serta printer dan bendaa elektronik lainnya, tidak ditinggal di sekolah.

“Sudah saya perintahkan agar barang-barang seperti itu dibawa pulang ke rumah kepala sekolah atau guru terdekat usai jam pelajaran. Nanti pagi dibawa ke sekolah," ujarnya.

Meskipun di sekolah telah terpasang CCTV, namun hal itu belum cukup efektif untuk mencegah pelaku pencurian masuk.

Baca juga: Dicari Polisi : Maling Kuras Barang Senilai Rp 21 Juta di SDN 1 Cepogo, Kini Belajar Siswa Terganggu

Baca juga: Potret Rakyat Berebut Sembako Murah di Solo, Nenek Jalan Pakai Kruk Pun Sampai Terdorong Jatuh

Pelaku bisa saja merusak CCTV tersebut sebelum mereka beraksi.

“Lagi pula harga perangkat CCTV juga cukup mahal, belum ada anggaran untuk itu," jelasnya.

Selain itu, jika barang sudah terlanjur dicuri, guru dan sekolah bisa repot.

Karena mungkin barang tersebut yang digunakan sebagai media belajar.

"Terekam cctv iya. Tapi kalau barangnya sudah hilang kan jadi repot," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved