Cerita Anak
Cerita Anak Rubah Mencuri Anggur, Mengandung Pesan Agar Tak Mencuri
Pada suatu siang di pinggiran hutan yang mulai tandus dikala musim kemarau, rubah berjalan-jalan untuk mencari tempat yang nyaman.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM -- Berikut ini cerita anak tentang rubah mencuri anggur.
Pada suatu siang di pinggiran hutan yang mulai tandus dikala musim kemarau, rubah berjalan-jalan untuk mencari tempat yang nyaman untuk berteduh.
Mata rubah kesana kemari mengamati dan mencari sesuatu yang menyegarkan.
Baca juga: Cerita Anak Keledai Ingin Menjadi Seekor Zebra, Kisah Keledai Iri dengan Warna Tubuh Zebra
Beberapa pohon yang dijumpainya tampak tidak berbuah, kalaupun ada itupun sudah jatuh ditanah dan tidak layak lagi.
Di tengah pencariannya, rubah tiba-tiba melihat pohon anggur yang tumbuh di salah satu batang pohon yang telah mati.
Ternyata pohon anggur itu milik kelinci yang rajin bertani.
Di musim kemarau, hanya anggur milik Kelinci yang tumbuh.
Sebab kelinci giat sekali bekerja.
Baca juga: Cerita Anak Burung Camar dan Burung Hantu, Mengandung Makna Persahabatan
Rubah pun berniat mencuri anggur itu.
"Ah sekali-kali tidak apa-apa mencuri," tutur rubah.
Dirinya lantas memikirkan cara untuk mencuri anggur.
Buahnya banyak namun hanya berada dibagian atas.
Rubah menghampiri anggur tersebut.
Baca juga: Cerita Anak Nenek Sihir dan Tukang Roti, Kisah Kerugian Penjual Roti karena Nenek Sihir
Dia melompat untuk menggapai anggur.
Lagi dan lagi hingga beberapa kali dicobanya namun tetap gagal.
Kali ini rubah mencoba menggunakan potongan kayu yang ada didekatnya.
“Mungkin dengan kayu ini aku bisa menjangkau anggur itu” kata si rubah.
Ternyata kayu itu sangat keras dan berat.
Baca juga: Cerita Anak Kambing dan Serigala Tua, Kecerdikan Bisa Mengalahkan Kelicikan
Dengan giginya, dia mengangkat kayu berat itu, namun tetap tak terjangkau.
Kemudian dengan segenap kekuatannya dia melompat dengan kayu berat yang digigit.
Belum sampai mengenai anggurnya. Crack! Karena terlalu kuat menggigit kayu itu justru gigi rubahlah yang patah.
Dia kesakitan dan menyesal.
"Sungguh aku telah mengusahakan anggur yang tidak layak makan ini dengan penuh pengorbanan”rintihnya.
"Aku menyesal mencuri". (Tribun Jateng)