Polisi Tembak Polisi
Mantan Ajudan Ferdy Sambo Mengaku Dengar Putri Candrawathi Menangis Setelah Brigadir J Tewas
Momen Putri Candrawathi menangis ini terjadi setelah penembakan terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J).
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Romer menyebut pintu kamar Putri saat itu dalam keadaan terbuka.
Hakim lalu bertanya, apakah Romer tahu bahwa Putri bisa melihat jenazah korban dari dalam kamar.
Baca juga: Viral Keluarga Brigadir J Asyik Nyanyi usai Sidang Ferdy Sambo, Kamaruddin Beri Penjelasan
Romer menjawab jika kamar Putri lokasinya lurus dengan tangga di mana Brigadir Yosua tergeletak.
"Artinya ketika korban tertembak bisa terlihat dari kamar ibu?" tanya hakim.
"Kalau pintunya terbuka, bisa, yang mulia dan posisinya lurus," jawab Romer.
Setelah kejadian penembakan Brigadir J, menurutnya, Ferdy Sambo membawa Putri keluar kamar.
Hakim pun menanyakan apakah Sambo dan Putri melewati jenazah Brigadir J saat keluar dari kamar itu.
Baca juga: Cerita Sopir Ambulans Pengantar Jenazah Brigadir J Tak Diizinkan Pulang hingga Hampir Subuh
Romer hanya menjawab bahwa pasangan itu melewati jenazah Brigadir J. Namun, ia tidak melihat apakah Sambo dan Putri menginjak ceceran darah Brigadir J di lantai.
"Melewati (lewat jenazah)," ucap Romer.
Ferdy Sambo setelah itu membawa Putri keluar rumah ke arah garasi.
Menurutnya, Ferdy Sambo memerintahkan Bripka Ricky Rizal untuk ke rumah yang ada di Jalan Saguling.
"(Ferdy Sambo) memerintahkan Bang Ricky bawa ibu ke (rumah) Saguling," ucap Romer.(*)