Tanjong Pagar Uji Coba Lawan Persis Solo Usai JDT : Pernah Dilatih Robert Rene & Dipecundangi Persib

Tahun 1987 mungkin menjadi puncak kejayaan Tiong Bahru dengan sapuan bersih trofi domestik, diantaranya, trofi Liga Singapura, Piala Liga, dan President League.

Tahun 1988, format liga di Singapura mengalami pembaruan. Tiong Bahru masuk dalam 9 klub elite yang berpartisipasi dalam liga.

Dari 1991 sampai 1995, Tiong Bahru menjadi runner-up Liga.

Selain itu, mereka juga berhasil meraih Pool Cup tahun 1991 dan 1993, serta Piala FA tahun 1994.

Klub kemudian berganti nama saat usia 20 tahunnya menjadi Tiong Bahru FC. Tahun 1996, Tiong Bahru kemudian menunjuk Robert Rene Alberts sebagai pelatih kepala.

Robert mampu membawa Tiong Bahru menjadi runner-up di S League selama 2 tahun berturut-turut dari tahun 1996 sampai 1997. Kebersamaan Robert dengan klub berakhir tahun 1998.

Tiong Bahru kemudian bertransformasi lagi dan menggunakan nama Tanjong Pagar United. Kursi kepelatihan pun kemudian diisi Tohari Paijan tahun 1998.

Di musim pertamanya, Tohari mampu memenangkan Piala FA dan Tiger Beer Singapore Cup.

Tanjong Pagar United kemudian meraih runner-up S League dia musim kemudian tahun 2000.

Setelah itu, Tanjong Pagar United pun terkoyak akibat masalah finansial. Mereka pun keluar dari S League tahun 2004.

Mereka kemudian baru berhasil masuk kembali ke S League tahun 2011 setelah bisa mengatasi masalah finansial.

Tapi, mereka tidak bisa menggunakan Stadion Queenstown sebagai home base karena sudah dipakai klub lain.

Alhasil, Tanjong Pagar kemudian memakai Clementi sebelum akhirnya kembali ke sana tahun 2012.

Tanjong Pagar pun hingga kini masih bermain di S League. Dan di musim 2022/2023, mereka finish di urutan ke-6 S League.

Adapun Tanjong Pagar juga sempat melawan klub Indonesia, Persib Bandung di Batam, 5 Juni 2022. Persib Bandung mampu menang telak 6-1. (*)