Berita Sragen Terbaru
Awalnya Garang Konvoi dan Ayunkan Celurit, Kini Loyo Dicokok Polisi Sragen : Pelakunya Ada 7 Pelajar
Polisi menciduk 7 orang yang viral saat sepeda motor sambil mengayunkan senjata tajam.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Polisi menciduk 7 orang yang viral saat sepeda motor sambil mengayunkan senjata tajam.
Kabar tersebut disampaikan Kasi Humas Polres Sragen, Iptu Ari Pujiantoro mewakili Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama.
"Tujuh pelaku hari ini berhasil ditangkap unit reskrim Satres Sragen," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Selasa (15/11/2022).
Menurutnya, pelaku masih berstatus sebagai pelajar, namun ia belum dapat merinci identitasnya, karena pelaku masih dibawah umur.
Hanya saja mereka yang sebelumnya garang, menjadi loyo saat ditangkap.
Belum diketahui secara pasti, apa motif dari para pelaku melakukan aksi yang bisa merugikan orang lain itu.
"Pelakunya semuanya pelajar, untuk motif nanti ya, baru pendalaman, nanti akan dirilis," jelasnya.
Baca juga: Kondisi Toko Peralatan Rumah di Tipes Solo yang Terbakar : Terkunci, Tak Ada Petugas yang Jaga Malam
Baca juga: Sok Jagoan Ayun-ayunkan Senjata Tajam saat Konvoi di Sragen, Kini Gerombolan Pelaku Diburu Polisi
Hingga kini, para pelaku yang dianggap meresahkan masyarakat itu masih dalam tahap pemeriksaan.
Menurutnya belum dilakukan penahanan karena masih dalam tahap pengembangan kasus lain.
"(Apakah sudah ditahan?) Masih tahap pemeriksaan dan pendalaman di kasus lain," pungkasnya.
Ia juga tidak menampik ada pelaku tambahan, karena kejadian seperti itu tidak hanya sekali.
Sebelumnya, viral di media sosial aksi para pengendara sepeda motor konvoi di Jalan Rongroad Utara di Kelurahan Sine, Kecamatan/Kabupaten Sragen.
Tak hanya itu, mereka juga tampak membawa senjata tajam berupa celurit dan tongkat panjang.
Senjata tajam tersebut diayun-ayunkan ke atas, kemudian juga ke arah bus yang melintas di jalan tersebut.
Sontak, video yang viral di media sosial itu membuat geram warganet dan mengecam aksi mereka. (*)
