Muktamar Muhammadiyah
Penggembira Asal Wonosobo Rela Rogoh Kocek Pribadi Demi Meriahkan Muktamar Muhammadiyah di Solo
Kocek yang harus dikeluarkan Sanimen tak bisa dibilang sedikit. Uang ratusan ribu ia keluarkan untuk transportasi hingga id card
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Tekad yang sudah bulat dapat membuat seseorang melakukan apapun keinginannya.
Termasuk Sanimen, penggembira Muktamar Muhammadiyah asal Kalikajar, Wonosobo.
Sanimen sedari awal sudah berniat untuk memeriahkan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Kota Solo.
Segala hal dilakukan, termasuk merogoh kocek pribadi yang tak sedikit.
Baca juga: Jadi Kandidat Pimpin Muhammadiyah,Ini Sosok Anwar Abbas Bagi Sekretaris PWM Sumatera Barat: Merakyat
Ya, Sanimen datang ke Kota Solo bukan tanpa biaya sama sekali.
Demi datang ke Kota Bengawan, dia bersama keluarga dan teman-temannya datang menggunakan tiga kendaraan.
Semua kendaraan itu telah tiba di Solo pada Jumat (18/22/2022), pukul 19.00 WIB.
“Dari Wonosobo itu kami berangkat jam 2 sore pada hari Jumat, sampai sini malam,” kata Sanimen, kepada TribunSolo.com, Sabtu (19/11/2022).
“Kami menginapnya di Kaliasem, di SMKN 6 Surakarta kami hanya singgah,” katanya.
Antusiasme Sanimen tak bisa dibendung.
Baca juga: Sosok Ketum PP Muhammadiyah Impian PDM Rokan Hilir Riau : Bisa Maksimalkan Potensi Sampai Daerah
Untuk datang ke Solo, dia rela membayar sejumlah hal. Termasuk transportasi hingga id card penggembira.
“Kalau untuk mobil saya bayarnya Rp 110 ribu, untuk kalungnya Rp 110 ribu,” katanya.
Kalung yang dimaksud Sanimen merupakan id card bertuliskan penggembira Muktamar Muhammadiyah.
Sanimen datang bertiga, yaitu dengan suami dan anak. Dia pun harus merogoh kocek sebesar Rp 320 ribu.