Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Muktamar Muhammadiyah

Buat Sistem E-Voting untuk Muktamar Muhammadiyah di Solo, Panitia Sebut Telan Rp 2 Miliar 

Sistem e-voting yang dibuat panitia Muktamar Muhammadiyah ternyata menghabiskan Rp 2 Miliar. Sistem ini diklaim akan menghemat biaya kedepannya.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Tri Widodo
Panitia Muktamar Muhammadiyah di Solo, Prof. Sofyan Anif, Minggu (20/11/2022) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemilihan Pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah menggunakan sistem E-voting.

Salah satu terobosan baru yang diterapkan dalam sistem pemilihan di sebuah organisasi massa.

Dengan sistem ini, proses pemilihan pimpinan lebih efisien.

Bagaimana tidak, tak butuh waktu lama untuk merekapitulasi suara pemilih.

Sistem komputer langsung dapat membaca lalu menampilkan perolehan suara setiap kandidat.

Dalam jangka panjang lebih ekonomis, sebab bisa digunakan terus menerus. Tinggal mengganti datanya saja.

Karena menyangkut teknologi,  biaya yang dibutuhkan tak sedikit. Namun itu hanya saat awal membangun sebuah sistem saja.

Seterusnya, biaya jauh lebih ringan ketimbang manual kertas.

Panitia Muktamar ke- 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah Solo, Prof. Sofyan Anif mengatakan biaya untuk membangun sistem pemilihan E-Voting ini mencapai Rp 2 Miliar.

Hal itu meliputi pembangunan software dan pengadaan hardware yang dibutuhkan E-Voting.

Baca juga: Beda dengan Muhammadiyah, Ketum PP Aisyiyah Terpilih Dijabat Sosok Baru : Salmah Orbayinah

"Ya sekitar Rp 2 Miliar," jelas Rektor UMS kepada TribunSolo.com di lobby Edutorium UMS, Minggu (20/11/2022).

Aplikasi sistem E-voting ini dirancang sendiri oleh panitia Muktamar.

Melibatkan ahli-ahli IT handal yang dimiliki Muhammadiyah.

"Melibatkan tenaga ahli kami (Muhammadiyah) semua Muhammadiyah," jelasnya. 

Sofyan menyebut perangkat yang dibutuhkan dalam e-voting ini komputer, monitor layar sentuh dan printer.

"Semua alat milik Muhammadiyah. Nanti bisa digunakan kembali tinggal ganti saja (kalimat dan nama-namanya). Sebentar lagi juga dipakai lagi.  2 Desember akan dipakai untuk NA (Nasyiatul Aisyiyah/Organisasi Pemudi Muhammadiyah). Pemuda Muhammadiyah juga," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved