Muktamar Muhammadiyah
Haedar Nashir Terpilih sebagai Ketum PP Muhammadiyah 2022-2027, Ini Daftar Ketua dari Masa ke Masa
Haedar Nashir resmi ditetapkan sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2022-2027, Minggu (20/11/2022).
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Sebagai informasi, Ahmad Badawi adalah penasihat pribadi Presiden Soekarno (Bung Karno) di bidang agama.
Ia juga merupakan anggota Dewan Pertimbangan Agung Republik Indonesia periode 1966 - 1968.
9. Faqih Usman (1968)

Kiai Haji Faqih Usman adalah Ketua Umum PP Muhammadiyah ke-9. Ia menjabat menggantikan Ahmad Badawi.
Selain menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah, ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Agama RI selama dua kali periode di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno.
Namun, jabatannya sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah tidak lama.
Beberapa hari setelah menjabat, Faqih Usman meninggal dunia. Ia meninggal pada 3 Oktober 1968 di usia ke-64 tahun.
Dengan demikian, ia menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah paling singkat sepanjang sejarah.
10. KH AR Fachruddin (1968 - 1990)

Kiai Haji Abdul Rozak Fachruddin (KH AR Fachruddin) menjabat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah ke-10 menggantikan KH Faqih Usman.
Ia menjabat selama lima kali periode berturut-turut sejak 1968 sampai 1990.
Lima tahun setelah purna tugas sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah, KH AR Fachruddin meninggal dunia.
Ia tutup usia pada 17 Maret 1995 di Rumah Sakit (RS) Islam Jakarta saat usianya menginjak 80 tahun.
11. Ahmad Azhar Basyir (1990 - 1995)

Ketua Umum PP Muhammadiyah ke-11 adalah Kiai Haji Ahmad Azhar Basyir, MA.
Sosok Ahmad Azhar Basyir dikenal sebagai tokoh intelektual dan ulama sederhana.
Ia menjabat selama satu periode, yaitu pada 1990 sampai 1995. Kala itu, masa jabatan Ketua Umum PP Muhammadiyah adalah lima tahun.
12. Amien Rais

Prof. Dr. H. Amien Rais menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah ke-12, menggantikan Ahmad Azhar Basyir.
Ia mulai menjabat sejak 1995 sampai 1998. Amien Rais hanya tiga tahun menjabat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah.
Selain jadi salah satu tokoh Muhammadiyah, Amien Rais merupakan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI periode 1999 - 2004.
Ia jadi Ketua MPR RI di bawah kepemimpinan Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie, Abdurrahman Wahid, dan Megawati Soekarnoputri.
Masih di periode yang sama, ia juga menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Amien Rais kemudian menjadi Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) pertama pada 1998 - 2005.
Pada 28 April 2021, Amien Rais mendirikan organisasi politik baru bernama Partai Ummat.
13. Ahmad Syafii Ma'arif atau Buya Syafi’i (1998 - 2005)

Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif atau yang akrab disapa Buya Syafi’i adalah Ketua Umum PP Muhammadiyah ke-13, pengganti Amien Rais.
Ia mulai menjabat sejak 1998 sampai 2005. Buya Syafi’i menjabat selama tujuh tahun lamanya.
Selain sebagai seorang ulama, Buya Syafi’i juga merupakan cendekiawan.
Ia pernah menjabat sebagai Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP). Ia juga pendiri Maarif Institute.
Pada 27 Mei 2922 lalu, Bya Syafi’i menghembuskan napas terakhirnya di Gamping, Sleman, DIY, pada usia ke-86.
14. Din Syamsuddin (2005 - 2015)

Prof. K.H. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, M.A., Ph.D., atau yang juga dikenal dengan Din Syamsuddin adalah Ketua Umum PP Muhammadiyah ke-14, menggantikan Buya Syafi’i.
Din Syamsuddin menjabat dua kali periode, yaitu sejak 2005 sampai 2015 lalu.
Selain pernah menjabat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Ketua MUI.
15. Haedar Nashir (2015 - sekarang)

Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir, M.Si. atau yang akrab disapa Haedar Nashir adalah Ketua Umum PP Muhammadiyah ke-15 yang masih menjabat sampai sekarang.
Ia menjabat sejak 2015, menggantikan Din Syamsuddin.
Sebelum jadi Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir sempat menjadi Ketua I Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah pada 1983.
Kemudian, ia menjadi Deputi Kader PP Pemuda Muhammadiyah dan Ketua Badan Pendidikan Kader (BPK) dan Pembinaan Angkatan Muda Muhammadiyah.