Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri Terbaru

Sisa Longsor Belum Bersih, JLK Wonogiri Ditutup Sementara, Kendaraan Dialihkan Lewat Kota

Jalan Lingkar Kota Wonogiri masih ditutup sementara lantaran masih ada longsoran. Hal ini demi keselamatan pengguna jalan.

Istimewa/Dishub Wonogiri
JLK Wonogiri terdampak longsoran yang terjadi beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti 

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Jalan Lingkar Kota (JLK) Wonogiri akan ditutup sementara. Penutupan itu diberlakukan dampak tanah longsor yang terjadi beberapa waktu lalu. 

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Wonogiri, Waluyo mengatakan masyarakat diminta untuk tidak melintas di jalur tersebut saat hujan deras mengguyur kawasan itu. 

"Sementara kami close dulu. Lihat situasi, kalau oke, aman bisa dilewati, dibuka kembali," kata Waluyo, kepada TribunSolo.com, Senin (21/11/2022). 

Menurutnya meskipun sisa longsoran sudah dibersihkan, namun masih licin karena lumpur. Dia menyebut, Damkar Wonogiri akan melakukan penyemprotan. 

Waluyo menjelaskan, penutupan itu tak mencakup seluruh JLK. Penutupan hanya dilakukan di kawasan Randubang, Desa Pare, Kecamatan Selogiri. 

Penutupan itu dilakukan karena potensi longsor susulan. Menurutnya masih ada tiga titik pohon yang terlihat akarnya sehingga membahayakan keselamatan.

Baca juga: Tanggap Bencana Longsor, BPBD Klaten Gelar Simulasi Tanggap Bencana ke Warga Bometen

"Kalau kondisinya membaik, step by step akan dibuka," jelasnya.

Pembukaan jalur itu, kata dia, akan dilakukan situasional. Meskipun nanti sudah dibuka, pihaknya berharap para pengendara berhati-hati atau bisa beralih ke jalur kota. 

"Yang rawan longsor itu kan karena samping jalan ada tebing yang curam. Kawasan itu milik Perum Perhutani. Memang jadi langganan," imbuh dia. 

Terpisah, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Wonogiri Didik Sudarmaji menyebut pihaknya telah melakukan penanganan bersama pihak terkait.

"Ini kami buatkan parit di kanan-kiri untuk jalan air. Panjangnya sekitar 500-600 meter," kata Didik. 

Lebih jauh, menurut dia DPU sudah berkoordinasi dengan Perum Perhutani untuk meminta lahan di kanan kiri JLK sejak 2020 lalu, namun belum ada tanggapan. 

"Jika disetujui Perhutani, kami akan meminta petunjuk Bupati, terkait pembangunan pengamanan tebing. Itu dengan dinding penahan, seperti yang ada di jalan tol. Biar lebih aman," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved