Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Gempa Bumi di Cianjur

Kesaksian Sopir Ambulans Lihat Jenazah Korban Gempa Cianjur, Menangis Pilu Ingat Keluarga di Rumah

Sopir ambulans bernama Asep itu bahkan sampai meneteskan air mata saat melihat banyak korban berjatuhan di lokasi.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan
Sebanyak 162 rumah di Kampung Cisarua, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten, Cianjur, Jawa Barat mengalami kerusakan sangat parah dampak gempa Cianjur beberapa waktu lalu. Polri temukan 5 jenazah korban gempa bumi dan tanah longsor di wilayah Cianjur, dapun 2 dari 5 jenazah merupakan ibu dan anak yang sedang berpelukan. 

TRIBUNSOLO.COM, CIANJUR - Kesaksian sopir ambulans pengangkut jasad korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat bikin pilu.

Sopir ambulans bernama Asep itu bahkan sampai meneteskan air mata saat melihat banyak korban berjatuhan di lokasi.

Betapa tidak? Bencana yang terjadi pada Senin (21/11/2022) ini begitu membekas karena menyayat hatinya.

Baca juga: Presiden Tinjau Posko RS Sayang Cianjur, Pastikan Logistik Hingga Pasokan Listrik PLN Aman

Asep mengaku ikut merasakan perasaan kehilangan seperti perasaan para keluarga korban yang ditinggalkan.

"Langsung saya masuk ke beberapa desa. Di situ saya melihatnya miris. Saya sampai nangis melihat korban-korban jiwa ini," kata Asep dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Ia lantas teringat kepada keluarganya yang ia rela tinggalkan demi misi kemanusiaan yang diembannya ini.

Karena merasa kepedigan mendalam, Asep sempat kesulitan tidur selama dua hari karena membayangkan yang diangkutnya menggunakan mobil ambulans adalah keluarganya.

"Suatu saat saya membayangkan ada di posisi mereka. Entah itu korban atau menjadi jenazah. Saya nangis juga bahwa saya merasa mereka adalah keluarga saya," sambung Asep.

Baca juga: Sebelum Konser Denny Caknan Mulai, Juliyatmono Minta Ada Doa Bersama untuk Korban Gempa Cianjur

Ia merasa, misi kemanusiaannya kali ini adalah misi yang paling berat karena harus melihat ratusan nyawa hilang karena bencana.

Sehingga, hati Asep tergerak untuk turut serta membantu evakuasi para korban.

"Namanya bencana memang itu adalah jalannya Allah sudah seperti itu. Tapi, misi kemanusiaan yang saya jalani ini bukan soal mencari nafkah tapi ini murni dari hati," lanjut Asep.

Kepada relawan lain, Asep pun mengingatkan agar selalu memperlakukan korban sebagaimana memperlakukan anggota keluarganya sendiri.

Baca juga: Beginilah Kondisi Adik Dinar Candy Setelah Dikabarkan Hilang Akibat Gempa Cianjur

"Pesan saya kepada para relawan, agar selalu menganggap korban yang ditangani adalah keluarga. Misi kemanusiaan ini harus dijunjung tinggi," ujar Asep.

Sebagaimana disampaikan Asep, misi kemanusiaannya yang murni dari dalam hatinya ini membuatnya tergugah untuk mengajukan diri menjadi relawan.

Terhitung sudah empat hari Asep berjibaku untuk menolong para korban terdampak gempa bumi ini.

"Hari pertama kejadian saya sedang di Jakarta. Saya langsung hubungi kantor saya buat saya langsung ke bencana. Diizinkan, dan keesokan harinya saya berangkat," kata Asep (42) supir ambulans yang juga bekerja di Rumah Zakat Action Kota Bandung.

Ketidaktegaan dirinya melihat bencana besar ini, menjadi modal Asep untuk segera menolong.

(*)

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved