Klaten Bersinar

Pemkab Klaten Luncurkan Program Layanan Online Katca Ketawa saat Peringatan HAU dan HDI

TribunSolo.com/Ibnu Dwi Tamtomo
Peringatan Hari Anak Universal (HAU) dan Hari Disabilitas Internasional (HDI) di Gedung RSPD, Kamis (24/11/2022).  

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
(Dissosp3appkb) Klaten menggelar kegiatan untuk memperingati Hari Anak Universal (HAU) dan Hari Disabilitas Internasional (HDI) di Gedung RSPD, Kamis (24/11/2022). 

Pada Kesempatan tersebut, Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya secara simbolik meluncurkan Layanan Online untuk korban kekerasan.

Turut hadir dan disaksikan oleh Ketua TP PKK Klaten, Ketua DWP Klaten, Kepala Dissosp3appkb Klaten, Perwakilan Dissosp3appkb Jateng, Pelajar SD, SMP se- Kabupaten Klaten dan sejumlah tamu undangan lainnya.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan baik dari pemerintah tingkat kabupaten hingga desa serta TPP PKK sebagai komitmen desa ramah perempuan dan peduli anak. 

Peluncuran layanan online Angkat Bicara Untuk Kesehatan Jiwa (Katca Ketawa) untuk korban kekerasan perempuan dan anak tingkat Kabupaten Klaten ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya.

Layanan Katcha Ketawa merupakan program layanan online yang ditujukan untuk korban kekerasan yang dapat melaporkan kejadian kekerasan yang dialami melalui s.id/KatcaJiwaUntukmu_pppaklaten atau menghubungi nomor 085713455662.

Kepala Dinas Sosial, Dissosp3appkb Kabupaten Klaten, Much Nasir menjelaskan beberapa tujuan diselenggarakan acara tersebut.

Kegiatan tersebut merupakan bentuk penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa serta memberikan dukungan dan perhatian kepada perlindungan dalam pemenuhan terhadap hak-hak penyandang disabilitas.

Baca juga: Bangga! Lewat Program Pusat Informasi Sahabat Anak, Perpustakaan Klaten Jadi Percontohan Nasional

Selain itu, untuk memberikan pemahaman bahwa anak adalah penerus perjuangan bangsa yang tentunya anak harus memiliki bekal keimanan, kecerdasan, keterampilan, jiwa semangat kebangsaan, serta kesegaran jasmani. 

"Yang selanjutnya adalah untuk mendorong terwujudnya Kabupaten Klaten sebagai kota layak anak dan menurunkan kekerasan terhadap anak," ungkapnya.

Ia menambahkan rangkaian peringatan HAU dan HDI tingkat Kabupaten Klaten berupa kampanye anti kekerasan perempuan dan anak di Car Free Day (CFD) pada 27 November 2022, Pencanangan 13 Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak. 

Selain itu, pencanangan program layanan untuk pelindungan perempuan dan kekerasan terhadap anak berbasis online yakni Angkat Bicara Untuk Kesehatan Jiwa (Katca Ketawa), sosialisasi-sosialisasi peran forum anak sebagai pelopor dan pelapor dalam pengembangan pusat kreatifitas anak. 

Sementara itu, Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya, mengungkapkan jika jumlah anak di Kabupaten Klaten sebesar 26 persen dari total jumlah penduduk sekitar 1,4 juta jiwa. 

Dikatakan Yoga, jika masa depan bangsa ditentukan oleh kualitas kehidupan anak pada tahap pendidikan, sehingga, seluruh komponen bangsa berkewajiban memenuhi hak-hak anak. 

Hal itu perlu di ingatkan lantaran beberapa waktu terakhir ini viral kasus perundungan, mirisnya itu terjadi di wilayah pendidikan. 

"Dengan peringatan hari anak, semoga menjadi pengingat bahwa anak memiliki hak untuk tumbuh berkembang. Serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi," paparnya 

Sedangkan peringatan Hari Disabilitas Internasional untuk mewujudkan dukungan dan perhatian dengan pemenuhan hak penyandang disabilitas. 

Yoga mengungkapkan peringatan Hari Anak Universal (HAU) Tahun 2022 berkolaborasi dengan Hari Disabilitas Internasional (HDI) dan United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) yang memprakarsai tema Hari Anak Universal (HAU) tahun 2022 adalah “Inclusion For Every Child”.

Yang artinya perayaan tahun ini menekankan, pentingnya bagi dunia untuk mendengarkan ide dan permintaan anak-anak dan remaja.

"Anak-anak akan menyuarakan keinginan mereka terhadap isu-isu penting sebagai generasi penerus untuk masa depan yang lebih baik," jelasnya.

Atas dasar tersebut dirinya meminta untuk setiap orang untuk menghargai anak-anak saat berekspresi dalam berbagai hal yang positif.

Selain itu, Yoga berpesan untuk para generasi penerus bangsa agar terus belajar, rajin beribadah dan menjaga kondisi fisik dengan berolahraga. 

"Jadikanlah momen ini sebagai penanda "Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia," pungkasnya. (*)