Pernikahan Kaesang dan Erina
Rangkaian Perkawinan Adat Yogyakarta dalam Pernikahan Kaesang dan Erina, Digelar 3 Hari
Prosesi pernikahan Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono di DIY dilaksanakan 3 hari dengan adat Yogyakarta.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Di pernikahan modern, upacara Nyantri sudah jarang dilakukan, namun terkadang disajikan secara sekilas
Tradisi ini dijalani oleh calon pengantin laki-laki. Sehari atau tiga hari sebelum upacara ijab dilaksanakan, calon pengantin laki-laki sudah diserahkan kepada orang tua calon pengantin perempuan.
Setelah diterima oleh orang tua calon pengantin perempuan, kemudian calon pengantin laki-laki dititipkan di rumah saudara atau tetangga.
Baca juga: Prosesi Pernikahan Kaesang-Erina : Ngunduh Mantu di Loji Gandrung, Tasyakuran di Pura Mangkunegaran
3. Upacara Siraman
Rangkaian pernikahan adat Yogyakarta berikutnya yaitu upacara Siraman untuk mengawali merias calon pengantin.
Upacara Siraman merupakan lambang untuk membersihkan lahir maupun batin calon pengantin, sehingga ketika dirias, maka wajahnya akan bersinar dan beraroma wangi.
Tahap ini biasanya dilakukan oleh pinisepuh, khususnya orang yang mempunyai cucu atau anak dan mempunyai budi pekerti yang baik, dengan tujuan dimintai berkahnya.
Beberapa hal yang perlu disiapkan antara lain air, kembang setaman, konyoh 5 warna, landha merang, santen kanil, air asam, kelapa tua, kain/jarik. Siraman diakhiri dengan memecah kendhi.
Baca juga: 14 Hari Jelang Pernikahan Kaesang dan Erina : Erick Thohir Pantau Simulasi Kirab Budaya di Solo
4. Upacara Ngerik
Ngerik mengandung arti mencukur wulu kalong atau sinom atau rambut halus yang ada di dekat dahi
Upacara Ngerik dilakukan dengan tujuan supaya calon pengantin benar-benar bersih
lahir batin.
Ngerik ini biasanya dilakukan setelah Siraman dan sebelum mulai merias pengantin dengan riasan yang tipis, rambut digelung tekuk, memakaikan kain dan kebaya untuk persiapan Upacara Midodareni.

5. Upacara Midodareni
Midodareni berasal dari kata widadari/bidadari. Menurut kepercayaan,
pada malam hari, bidadari akan turun dan dapat memberi kecantikan kepada calon
pengantin perempuan.
Pada tahapan ini, calon pengantin perempuan sejak jam 06.00 sore hingga jam 12.00 malam tidak boleh tidur dan keluar dari kamar.