Berita Boyolali Terbaru
Tahun Ini, Delapan Orang di Boyolali Meninggal karena HIV/AIDS: Total Ada Tambahan 88 ODHA
Kasus kematian karena HIV/AIDS di Boyolali tahun ini mencapai 8 orang. Itu dari total kasus tambahan baru 88 orang.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Boyolali mengalami peningkatan tahun ini.
Jika pada tahun 2021, penderita HIV/AIDS Boyolali bertambah 72 orang, tahun ini ada tambahan 88 orang.
Berdasarkan data dari KPAI Boyolali, sejak penyakit ini ditemukan pada 2005, sampai April 2021 penderitanya sudah mencapai 714 orang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Puji Astuti mengatakan, dari 88 penderita baru ini 8 di antaranya meninggal dunia.
"75 ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) sudah memulai pengobatan ARV, sedangkan 13 orang belum," kata Puji dalam sambutannya pada acara peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2022, di Panti Marhen, Kamis (1/12/2022).
Dia menyebut tak semua penderita langsung berobat.
Dari data tersebut, sebanyak 83,3 persen saja ODHA baru sudah memulai pengobatan.
Baca juga: Ridwan Kamil Tak Setuju Saran Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum Soal Poligami Jadi Solusi Cegah HIV/AIDS
Padahal, dengan HIV rentan infeksi penyakit lainnya dan jika tidak diobati akan menimbulkan kematian.
Adapun pengobatan dilakukan dengan cara minum ARV secara rutin.
Dia mengatakan, sudah dikembangkan perluasan layanan test and treat berupa pemeriksaan IMS, pemeriksaan HIV, Perawatan Dukungan dan Pengobatan (PDP) HIV-AIDS secara komprehensif di 14 layanan.
Yaitu di RSUD Pandanarang, RSUD Simo, RSUD Waras Wiris.
Layanan serupa juga digelar di Puskesmas Boyolali 1, Boyolali 2, Teras, Banyudono 1, Ngemplak, Nogosari, Andong, Ampel, Karanggede, Sawit dan Juwangi.
Bahkan, kini sudah ada tambahan 10 Puskesmas lagi untuk layanan PDP/VCT.
“Kesepuluh Puskesmas itu sudah mendapatkan pelatihan pada tanggal 28 sampai 30 November 2022 lalu. Sehingga total layanan ada 24 layanan PDP wilayah Kabupaten Boyolali di 21 puskesmas dan 3 RS Pemerintah," pungkasnya. (*)