Piala Dunia 2022
Spanyol Gagal di Babak 16 Besar, Luis Enrique Kini Resmi Dipecat dari Kursi Pelatih La Roja
Spanyol Gagal di Babak 16 Besar, Luis Enrique Kini Resmi Dipecat dari Kursi Pelatih La Roja
Penulis: Tribun Network | Editor: Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM - Pelatih timnas Spayol, Luis Enrique secara resmi kehilangan jabatannya sebagai pelatih Timnas Spanyol, Kamis (8/12/2022).
Kabar pemecatan Luis Enrique dari kursi pelatih Timnas Spanyol tersebut dibagikan langsung oleh pihak Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) melalui laman resmi dan akun media sosial mereka.
Baca juga: Timnas Inggris Disorot Saat Dibawah Kepemimpianan Southgate, Senjata Rahasia Dianggap Hilang
Baca juga: Timnas Prancis Pecahkan Kutukan di Piala Dunia 2022, Dijagokan Maju Hinggal Final
Pemecatan Luis Enrique dari posisi pelatih Spanyol tak bisa lepas dari kiprah La Furia Roja yang kurang maksimal di Piala Dunia 2022.
Pihak RFEF ingin memulai lagi proyek baru setelah kegagalan di Piala Dunia 2022 Qatar ini.
Mereka juga ingin memercayakan proyek tersebut kepada sosok pelatih baru.
"Divisi keolahragaan RFEF menyerahkan laporan kepada Presiden RFEF yang menyarankan proyek baru diperlukan untuk tim Sepak Bola Spanyol," tulis pihak RFEF di situs resmi mereka.
"Presiden dan Direktur Olahraga RFEF telah menyampaikan hal ini kepada Luis Enrique dan stafnya," lanjut pengumuman tersebut.
Sebagaimana diketahui, Spanyol menelan kekalahan mengejutkan dari Maroko di babak 16 besar.
Impian Alvaro Morata dan kolega melaju lebih jauh di Piala Dunia 2022 kandas melalui skema adu penalti.
Spanyol kala telak dari Maroko dengan skor 3-0 melalui adu tendangan penalti.
Hal yang tak kalah mengecewakan adalah bagaimana Spanyol dibuat frustasi oleh Maroko.
Skema tiki-taka yang menjadi andalan La Furia Roja tak mampu membongkar pertahanan rapat Romain Saiss dkk.
Baca juga: Harry Maguire Optimis Bisa Bawa Inggris Juara Piala Dunia 2022
Baca juga: Gagal Bawa Spanyol Melaju ke Perempat Final, Luis Enrique Dikabarkan Mundur, La Roja Cari Pengganti
Spanyol dalam laga itu mencatat sekira 900 operan.
Namun, mereka selalu gagal menciptakan gol dan peluang-peluang matang.
Terlepas dari hasil minor itu, RFEF tetap mengaharapkan yang terbaik bagi sang mantan pelatih.