Berita Solo Terbaru
Buat Pasar Dadakan, SD Kristen Manahan Berniat Pupuk Jiwa Wirausaha Siswa Sejak Dini
Siswa siswi SD Kristen Manahan menjual aneka kerajinan tangan hingga makanan hasil buatan mereka sendiri
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO – SD Kristen Manahan menggelar pasar dadakan di lingkungan sekolah, Selasa (13/12/2022).
Guru kelas 6 SD Kristen Wacana, Veronica Prima menegaskan kegiatan pasar dadakan ini bertujuan mengenalkan jiwa kewirausahaan ke siswa-siswi sejak dini.
Adapun sebanyak 125 siswa kelas 6 terlibat dalam kegiatan ini.
Mereka menjual aneka kerajinan tangan hingga makanan hasil buatannya kepada penghuni sekolah.
Mulai macaroni, sandwich, es krim, pudding hingga aneka kerajinan tangan.
Baca juga: Cerita Perubahan Wajah Kawasan Semanggi Solo, Dari Kampung Kumuh Jadi Kampung Harmoni
“Siswa kelas 6 yang ikut itu kami buat per kelompok, jadi mereka bisa bekerja sama satu sama lain untuk Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5,” kata Veronica Prima, kepada TribunSolo.com, Selasa (13/12/2022).
Di SD Kristen Manahan, Veronica mengatakan bahwa kurikulum merdeka sendiri hanya ada untuk kelas 1 dan 4 SD.
Sedangkan kelas lainnya masih menggunakan kurikulum 2013.
“Namun kami garap sekalian, kami di tahun ajaran baru dulu sepakat meskipun Kurikulum merdeka itu baru kelas 1 dan 4 tapi nilai-nilai dan prinsip pembelajarannya semua kelas sudah pakai,” katanya.
Di kegiatan jual beli ini, Veronica ingin mengenalkan jiwa kewirausahaan ke siswa-siswi dengan praktik membuat produk hingga jual belinya.
Sehingga diharapkan, siswa mampu bekerja sama untuk menumbuhkan sikap gotong royong antar siswa.
Baca juga: Pemkot Sidak di Pasar Gede, Ikan Asin Berformalin Sampai Mie Basah Pakai Pewarna Tekstil Ditemukan
Siswa kelas 6 terlihat menyesuaikan meja-meja untuk berjualan, mereka menghias meja dengan taplak dan mengeluarkan dagangannya.
Bak seorang pedagang, dengan cekatan mereka melayani pembeli yang kebanyakan merupakan adek kelasnya.
Sebagai pembeli, siswa yang datang tampak sabar mengantri untuk mendapatkan giliran selanjutnya.