Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Raya Terbaru

Mereka Kian Sejahtera, Memakai Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Inilah bukti transisi energi yang memanfaatkan tenaga matahari bernama Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kabupaten Wonogiri dan Sragen.

Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
TribunSolo.com/Asep Abdullah
Penampakan panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Sumberagung, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. Kemudian panel PLTS di persawahan di Desa Trombol, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen. Kedua wilayah ini sekarang menjadi daerah yang memenfaatkan energi ramah lingkungan. 

Uang yang biasanya untuk listrik, sebagian akhirnya bisa untuk membeli beras hingga tambahan lauk pauk di rumah.

"Sebulan untuk listrik satu luweng itu jutaan rupiah. Untuk listrik dan perawatan per orangnya atau satu rumah bisa Rp 100 ribu per bulan. Sekarang hanya perawatan panel," tuturnya.

Belum lagi kata dia, tiba-tiba pompa rusak hingga masalah lain yang kemudian tak bisa menarik air dari luweng per permukiman.

Terlebih saat musim kemarau panjang, membuat warga yang notabene di kawasan batu karst itu berpikir panjang.

Belum lagi jika air menyusut, sehingga warga harus beli air untuk keperluan sehari.

"Pernah. Kalau gak ada air, warga harus beli satu tanki isinya 5 ribu liter Rp 150 ribuan untuk satu rumah. Kalau satu rumah isi orangnya banyak gak cukup seminggu," terangnya.

Baca juga: Terbaik Sepanjang Sejarah, PLN Raih 15 Penghargaan Proper Emas dan CEO Green Leadership Utama

Baca juga: Sekolah Sungai Siluk, Potret Keberhasilan Masyarakat Kembangkan Eduwisata Binaan PLN di Bantul Jogja

"Makanya dengan tenaga surya ini, Alhamdulillah warga lebih sejahtera," harap dia.

Sementara di Desa Trombol, Sragen, warga yang memakai PLTS untuk pertanian di sawah, salah satunya Darmi (65) dan Jasmin (60) sejak April 2022 lalu.

Menurut Kades Trombol, Sugiyanto, pihaknya bekerjasama dengan ESDM membuat energi baru yang bisa menghemat pengeluaran petani.

Terlebih kata dia, sinar matahari melimpah ruah yang bisa dikonfersi dengan panel

"Ada 16 panel. Sebagian langsung jadi energi listrik, sebagian dikonversi atau disimpan di baterai. Jadi bisa dipakai malma hari," aku dia.

"Kita nyalakan jam 07.00 sampai jam 17.00 sore," terangnya.

PLTS itu kemudian dipakai untuk menyedot air demi pengairan sawah.

Dikatakannya, PLTS akan sangat bermanfaat untuk para petani jika musim kemarau panjang.

"Kalau penghujan tak jadi soal. Yang masalah itu kemarau, nah PLTS itu sangatlah bermanfaat," jelas dia.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved