Klaten Bersinar
Bupati Tegas Tolak Pembangunan Tol Lingkar Timur-Selatan di Klaten : Pertahankan Lahan Produktif
Liputan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Sikap tegas diperlihatkan Bupati Klaten, Sri Mulyani dengan menolak pembangunan Jalan Tol Lingkar Timur-Selatan Surakarta.
Rencananya, Proyek Strategis Nasional (PSN) Tol Lingkar Timur-Selatan Surakarta itu akan menghubungkan wilayah Surakarta dengan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tepatnya dengan melewati 3 wilayah di Soloraya yakni Kabupaten Karanganyar, Sukoharjo dan Klaten.
Namun, dengan tegas Sri Mulyani, menolak pembangunan tol itu melewati wilayahnya.
"Tidak, saya masih tidak setuju," tegasnya.
"Pertimbangannya, karena Tol PSN yang saat ini dalam tahap pembangunan, sudah menggunakan tanah sawah lestari atau pertanian sekitar 300 hektar," katanya.
Baca juga: Tahun 2023, Pemkab Klaten Siapkan Program untuk Turunkan Kemiskinan hingga Stunting
"Nanti kalau ada yang tol lingkar timur-selatan (dibangun) akan (kembali) mengurangi sawah pertanian di Kabupaten Klaten," tambahnya.
Mulyani berpikir bahwa tanah yang terdampak merupakan lahan produktif untuk sektor pertanian.
"Kasihan anak cucu kita nanti mau makan apa kalau sawah pertaniannya dipakai untuk tol terus," ungkapnya.
Sri Mulyani menambahkan jika, sawah yang akan terdampak luasnya mencapai puluhan hektar.
"Kalau untuk Klaten sekitar 30-an hektar sawah yang akan terdampak tol lingkar selatan (di 8 desa)," jelasnya.
Dirinya menjelaskan luasan tanah tersebut terhitung cukup banyak untuk wilayah Klaten.
Hal tersebut karena Lahan Sawah yang Dilindungi (LSD) di Kabupaten Klaten sudah banyak berkurang lantaran digunakan untuk industri, pemukiman dan lain sebagainya.
"Kalau dari saya, alternatifnya bisa memperlebar dan memperbaiki jalur yang sudah ada."
Baca juga: Abah Lala Sukses Hibur Warga Klaten, Pesan Sri Mulyani di Tahun 2023 : Ke Depan Harus Lebih Baik
"(Untuk saat ini) Jalan tol yang dalam tahap proses pembangunan ini diselesaikan dulu saja," ujarnya.
Senada dengan Bupati Klaten, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Widiyanti mengungkapkan jika sekitar 30 hektar.
Tanah tersebut merupakan sawah produktif yang tersebar di 3 wilayah Kecamatan Polanharjo, Wonosari dan Delanggu.
"Tapi itu belum fix, kita masih menunggu kedepannya seperti apa," ungkapnya.
"Namun saat itu betul, maka akan kita lihat lagi apakah masuk di zona hijau atau kuning," tambahnya.
"Dan untuk tiga wilayah itu memang kebanyakan produksi padi," pungkasnya.
Rencananya ruas jalan tol yang akan melewati sisi selatan Kabupaten Klaten itu akan berkisar 7,5 kilometer yang terbagi kedalam Kecamatan Polanharjo, Wonosari dan Delanggu.
Yang terdiri dari 8 desa, yakni Desa Kranggan, Segaran, Kepanjen, Gatak, Boto, Sekaran, Bentangan, Duwet.
Meski begitu, hingga rencana tersebut masih sebatas studi kelayakan.
(*)