Berita Sukoharjo Terbaru
Asal Usul Latto-latto yang Viral : Sudah Populer Sejak 1960-an, Pernah Dilarang di Beberapa Negara
Latto-latto sempat dilarang dimainkan di beberapa negara karena permainan itu tidak bermanfaat dan cenderung melukai.
Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Belakangan ini mainan latto-latto atau clackers ball ramai dimainkan oleh anak-anak hingga orang dewasa di Indonesia.
Bahkan ada warga yang sampai menggelar lomba latto-latto di Desa Ngrombo, Baki, Sukoharjo, Minggu (8/1/2023) kemarin.
Adapun dalam lomba latto-latto tersebut, pemenangnya adalah yang paling lama menahan keseimbangan saat memutar bola.
Lalu, apa sebenarnya latto-latto itu?
Apa tujuan dari permainan ini?
Baca juga: Lagi Viral di Medsos, Ada Lomba Latto-latto di Sukoharjo, Tujuannya Ajak Anak Tak Bergantung Gadget
Dikutip dari Kompas.com, latto-latto atau clackers ball adalah pendulum dengan dua bola pemberat serupa yang terikat pada tali dengan cincin di atasnya, (26/7/2001).
Mainan ini bahkan sudah populer sejak 1960-an.
Saat dimainkan, dua bola plastik atau pendulum itu memantul satu sama lain dan menimbulkan bunyi "klak" yang memuaskan.
Sementara tujuan dari permainan ini, seperti dikutip dari Ravalli Republic, adalah memungkinkan dua bola saling beradu secepat mungkin dan sekeras mungkin.
Beberapa orang beranggapan bahwa tujuan dimainkannya clackers ball untuk membuat bola saling beradu saja hingga berbunyi beruntun.
Sebab, butuh trik atau usaha untuk membuat kedua bola ini saling beradu di posisi atas.
Clackers ball sempat dilarang dimainkan di beberapa negara.
Baca juga: Hati-hati! Latto-latto Sudah Makan Korban, Pecah dan Lukai Mata Bocah 8 Tahun hingga Harus Operasi
Alasannya adalah karena permainan itu tidak bermanfaat dan cenderung melukai.
Saat bola pendulum itu rusak, maka pecahannya bisa melukai wajah anak-anak atau meledak menjadi hujan plastik tajam.
Pada 2017, polisi Mesir melarang keras pedagang kaki lima menjual clackers ball, meski saat itu mainan tersebut memang sedang populer.
Alasannya, permainan clackers ball dianggap menghina presiden Mesir saat itu, Abdel Fattah al-Sisi.
Saat itu, mainan tersebut dijuluki "pendulum Sisi" atau "buah zakar Sisi".
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.